Produsen ponsel pintar asal China, Huawei, memprediksi akan ada 2,8 miliar pengguna teknologi generasi kelima (5G) pada tahun 2025, meskipun baru beberapa negara yang akan mengadopsi teknologi tersebut secara komersial.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Chairman Huawei, Ken Hu dalam gelaran Global Analyst Summit ke-16 di Shenzhen China yang dihadiri oleh lebih dari 680 peserta dari kalangan analis, key opinion leader, dan perwakilan media dari industri telekomunikasi, internet dan keuangan.
“Dunia cerdas telah hadir. Kita semua bisa merasakannya. Industri TIK hari ini dihadapkan dengan berbagai peluang perkembangan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Teknologi 5G hadir lebih cepat dari yang kita kira dan perkembangan perangkat 5G kini sudah sama cepatnya dengan perkembangan jaringan 5G,” kata Ken Hu dalam keterangan resmi yang diterima oleh Warta Ekonomi, Kamis (18/4/2019).
Baca Juga: Meski Dijegal Amerika, Penjualan Huawei Tetap Perkasa
Jika melihat perkembangan teknologi jaringan sebelumnya dengan skala penggunaan 500 miliar orang, era 3G sudah berlangsung selama 10 tahun dan lima tahun untuk 4G.
Sementara itu, adopsi 5G diprediksi akan semakin marak selama tiga tahun ke depan. Huawei sendiri telah mengantongi 40 kontrak komersial 5G dan mengapalkan lebih dari 60.000 BTS 5G secara global.
Huawei Global Analyst Summit pertama kali digelar pada 2004 dan berlanjut hingga 16 tahun kemudian. Tahun ini, gelaran HAS 2019 berlangsung pada 16-18 April dengan berbagai sesi parallel yang dihadiri pakar dari berbagai industri di seluruh dunia.
Baca Juga: Huawei Sesumbar Bakal Singkirkan Apple dan Samsung Tahun Depan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: