Wakil Ketua Gerindra, Fadli Zon mengusulkan pembentukan pansus kecurangan pemilu. Hal itu membuat Ketua Fraksi Hanura, Inas Nasrullah Zubir angkat bicara.
Inas menilai usulan itu menunjukkan sikap kepanikan dan keputusasaan Fadli Zon. Tidak hanya itu, bahkan menyindir Capres Prabowo yang telah tiga kali bertarung dikontestasi Pilpres.
"Pernyataan Fadli Zon yang mengatakan bahwa, kecurangan pada pemilu ini sangatlah terstruktur, sistematik, masif, dan brutal (TSMB) menunjukkan kepanikan dan keputusasaan seorang politikus yang kalah di medan tempur, sehingga tidak lagi bisa berfikir jernih, di mana konstruksi berfikir-nya runtuh akibat bos-nya, yakni Prabowo Subianto mengalami kegagalan untuk yang ketiga kalinya dalam kontestasi Pilpres," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Baca Juga: Diisukan Tak Lolos ke Senayan, Fadli Zon Malah Ketawa
Dirinya menyayangkan usulan pembentukan pansus tersebut dilayangkan karena Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, paslon yang didukung Fadli, tak bisa mengungguli pasangan petahana, Jokowi-Ma'ruf Amin, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
"Seharusnya pembentukan pansus pemilu didasari oleh keinginan memperbaiki sistem pemilu bukan karena didasari oleh nyungsep-nya Prabowo Subianto di Pilpres 2019 ini, karena sulit untuk mengukur kecurangan yang dimaksud oleh Fadli Zon, apa instrumen untuk mengukur kecurangan di Pilpres dan Pileg?," terangnya.
Baca Juga: Fadli Zon Buka Suara Soal Bang Sandi, Katanya...
Ia juga mempertanyakan tolok ukur kecurangan yang diduga oleh Fadli. Sebab, peluang curang bisa juga dilakukan oleh kubu Prabowo. Inas pun menyindir agar pansus kecurangan pemilu dibuat di wilayah internal kubu 02 saja, dengan menyebut nama tempat kediaman Prabowo yang dijadikan basecamp di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jaksel.
"Harusnya Fadli Zon berfikir jujur bahwa baik paslon 01 maupun 02 sama-sama punya peluang untuk curang, bahkan hal ini terjadi sejak beberapa pilpres yang lalu. Nah! Kalau instrumen alat ukurnya hanya hati dan benak Fadli Zon saja, maka sebaiknya bikin pansus di Republik Kertanegara aja deh," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim