Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Bappenas Ajak Milenial Geluti Bisnis Halal

Bos Bappenas Ajak Milenial Geluti Bisnis Halal Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kesadaran gaya hidup halal telah menjadi peluang bisnis menjanjikan. Produk berlabel halal tak lagi dicari utamanya oleh umat muslim, tapi juga telah menjadi tren dunia. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pun mengajak generasi milenial untuk masuk ke dalam industri bisnis halal.

Bambang mengatakan, saat ini, bagi sebagian besar kaum muslim milenial, mengonsumsi produk halal bukan sekadar sebuah kewajiban agama, melainkan sudah menjadi sebuah gaya hidup kekinian. Apalagi, gaya hidup tersebut banyak dipopulerkan kalangan influencer melalui kampanye hijrah.

"Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Otomatis di satu sisi akan menjadi market yang sangat menarik bagi semua produsen produk atau pun jasa halal. Tetapi, tentunya kita tidak ingin hanya dijadikan pasar, namun Indonesia menjadi terdepan sebagai produsen produk jasa halal dan syariah," kata Bambang saat menghadiri Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest) 2019 di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019).

Baca Juga: Orang Indonesia Belanjakan US$40 Miliar untuk Industri Halal

Menurut Bambang, terdapat beberapa sektor usaha yang cocok untuk digeluti oleh kalangan milenial, di antaranya sektor perjalanan dan wisata halal, busana muslim, serta media dan rekreasi.

"Secara agregat, pengeluaran terhadap sektor ekonomi syariah di Indonesia pada 2017 adalah sebesar US$218,8 miliar," jelasnya.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, lanjutnya, Indonesia memiliki konsumen produk halal terbesar di pasar internasional. Untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah dan mendorong optimalisasi produk halal buatan sendiri melalui industri halal, Indonesia akan memaksimalkan kearifan lokal dalam menangkap peluang global.

Target ekonomi syariah pada tataran domestik mencakup peningkatan skala usaha, kemandirian, dan kesejahteraan. Sementara pada tataran internasional, Indonesia akan menetapkan target berupa peningkatan peringkat Global Islamic Economy Indicator (GIEI).

Baca Juga: 2026, Wisata Halal Bakal Berkontribusi US$300 Miliar bagi Ekonomi Dunia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: