Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow, Pabrik Kelapa Sawit TP Unggul di Mamuju Olah 2.100 Ton Sawit Per Hari

Wow, Pabrik Kelapa Sawit TP Unggul di Mamuju Olah 2.100 Ton Sawit Per Hari Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Mamuju -

Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Unggul Widya Teknologi Lestari, beroperasi di Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat saat ini mampu mengolah sebanyak 2100 ton sawit per hari, masing-masing 900 ton di pabrik lama dan 1.200 ton di pabrik barunya.

Di mana dari proses pengolahan menghasilkan 21% minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), 5% kernel, dan 6% cangkang. Semua hasil tersebut diserap oleh beberapa perusahaan lokal, seperti Wilmar, Sinar Mas Land, Indofood dan Astra Agro Lestari.

Baca Juga: Gapki dan JABPUSI Sepakat Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

Warta Ekonomi berkesempatan mengunjungi pabrik baru PT Unggul, Senin (29/4/2019), untuk melihat proses pengolahan kelapa sawit menjadi tiga hasil tersebut. Pengolahan dimulai dari Tandan Buah Sawit (TBS) yang diangkut oleh truk memasuki jembatan timbang untuk menurunkan TBS. Kemudian sawit akan melalui proses penyortiran untuk memeriksa tingkat kematangan. Setelah itu proses perebusan, tujuannya untuk mengurangi peningkatan asam lemak bebas, menurunkan kadar air, dan mempermudah pembrondolan pada threser.

Proses selanjutnya adalah penebah atau thereser, melepas buah sawit dari tandan. Setelah itu pengempan, yang merupakan tahap pertama pengambilan minyak dari buah. Minyak yang sudah diambil kemudian dimurnikan. Pemurnian sendiri melalui tiga tahap, di tangki pemisah pasir, vibro seperator untuk menyaring Curde Oil dari serabut, dan Vertical Clarifier Tank untuk memisahkan minyak-air-kotoran.

Baca Juga: Ini Dia Produk dari Sawit dalam Kehidupan Sehari-hari

Muchtar Tanong, Direktur PT Unggul Widya Teknologi Lestari, menjelaskan untuk melakukan proses tersebut dibutuhkan waktu kurang lebih 20 jam, mulai pukul 07.00 WITA hingga sekitar pukul 03.00 WITA, setiah hari.

"Dengan pengelolaan secara profesional, seluruh bagian sawit dapat diambil manfaatnya. Bahkan limbah cair yang mencapai 50% juga dapat diolah menjadi pupuk. Caranya limbah akan dialirkan ke instalasi pengolahan limbah (IPAL) untuk diendapkan lumpurnya. Lumpur itulah yang akan dikembalikan ke lahan sawit sebagai pupuk. Satu lagi, tandan juga dimanfaatkan untuk bahan bakar, sisanya juga akan dikembalikan ke lahan yang kemudian akan membusuk dan menjadi kompos," jelas Muchtar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: