Tanaman sawit tak lepas dari permasalahan hama. Salah satu hama yang sangat merugikan adalah hama tikus. Hewan pengerat itu memakan tandan buah sawit (TBS) yang masih ada di batang pohon hingga mengurangi produktivitas pohon hingga 20%.
Untuk menghalau hama tersebut, PT Unggul Widya Teknologi Lestari memiliki cara alami dengan melepaskan burung hantu tipe Tyto Alba. Di seluruh wilayah kebun mulai dari satuan pemukiman (SP) terdapat dua pasang burung hantu, yang ditempatkan di dua guyon (gupon yang terbuat dari besi). Dari tempat itu, Tyto Alba akan berburu tikus setiap malam. Jangkauan burung hantu jenis ini cukup jauh, sekitar 20 hektare per satu pasang.
Suwardi, Mandor Hama Penyakit Tanaman PT Unggul, mengatakan, di alam liar sebetulnya sudah ada burung hantu, namun itu belum cukup untuk mengurangi hama tikus yang ganar. Dipilihnya burung hantu tipe Tyto Alba karena memiliki pola makan yang sangat rakus, sanggup makan 3-4 tikus dalam satu malam.
Baca Juga: Daya Saing Perusahaan Pengendalian Hama Perlu Digenjot
Tyto Alba mulai digunakan pada 2012 dengan jumlah dua pasang. Untuk mengembangkannya, PT Unggul membuat penangkaran burung sejak 2014. Dari dua pasang burung hantu, kemudian berkembang biak hingga sekarang mencapai ribuan.
"Sudah ada ribuan ekor, 50 ekor diaplikasikan di kebun sendiri, sembilan ekor di penangkaran, dan sisanya dibeli oleh perusahaan-perusahaan lain," ujar Suwardi.
Hama lainnya, menurut Suwardi, adalah babi, yang akan menyerang tanaman sawit yang baru berusia di bawah satu tahun. Untuk menghalaunya dilakukan pemagaran di sekitar pohon, tapi hama babi sekarang sudah berkurang. Sementara hama tikus sulit dibasmi karena binatang itu berdiam di antara pelepah pohon yang tinggi. Cara paling efektif adalah dengan melepaskan burung hantu tersebut.
Baca Juga: Serangan Hama Turunkan Produktivitas Sawit
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: