Kinerja ekspor Sumatera Utara pada bulan Februari 2019 mengalami penurunan dibandingkan bulan Januari 2019, yaitu dari 682,28 juta dolar AS menjadi 575,62 juta dolar AS atau turun sebesar 15,63%. Kenaikan nilai ekspor Sumatera Utara pada bulan Februari 2019 terhadap Januari 2019 terjadi pada golongan buah-buahan (HS 08) sebesar 951 ribu dolar AS (7,22%).
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan, untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing produk ekspor, pemerintah melalui Kemendag telah melakukan kebijakan hilirisasi, yaitu komoditi / produk yang akan dieskpor tidak lagi dalam bentuk raw material/bahan baku melainkan sudah dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi.
"Kebijakan hilirisasi bertujuan untuk membangun industri dalam negeri dan untuk menjamin ketersediaan bahan baku industri dalam negeri," katanya, Kamis (2/5/2019).
Baca Juga: Aset Bank Sumut Turun 2,91% Sepanjang 2018
Adapun kebijakan kebijakan lain yang telah diupayakan oleh pemerintah, yaitu : tarif, subsidi ekspor, pembatasan impor, pengekangan ekspor sukarela (valuntary restraint agmement), dan persyaratan kandungan lokal. dengan adanya kebdakan yang diupayakan pemerintah dalam kegiatan ekspor impor, maka tujuan dan target pun diharapkan tercapai.
Sementara itu, Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan mengatakan secara nasional transaksi ekspor pada tahun 2018 mencapai 14,79 miliar dolar AS, naik 4 kali lipat dibanding tahir 2017.
Baca Juga: BI Catat Jumlah UMKM di Sumut Capai 2,8 Juta
"Saat ini, Kemendag memiliki kantor perwakilan di 23 negara. Kemendag tidak hanya sebagai institusi pemerintah melainkan sudah sebagai agen perdagangan di luar negeri. Untuk itu saat ini kami juga ingin mendapat masukan kendala pelaku usaha di Sumut," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: