Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir 2019, Ojol Vietnam Mau Ganggu Lapak Go-Jek dan Grab di Indonesia

Akhir 2019, Ojol Vietnam Mau Ganggu Lapak Go-Jek dan Grab di Indonesia FastGo | Kredit Foto: KrAsia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar transportasi online di Indonesia saat ini masih didominasi oleh dua pemain, Go-Jek dan Grab. Namun, dua perusahaan ride-hailing tersebut tak lama lagi akan kedatangan pesaing baru asal Vietnam.

Sang kompetitor tersebut bernama FastGo, yang baru-baru ini resmi mengaspal di Singapura setelah sebelumnya melakukan ekspansi pertamanya di Myanmar usai enam bulan berdiri pada Juni 2018 lalu.

Sesuai rencananya, FastGo sudah bersiap memasuki negara Asia Tenggara lainnya akhir tahun ini. Indonesia masuk dalam daftar tujuan ekspansi mereka selanjutnya bersama dengan Kamboja, Thailand, dan Filipina.

Melansir laman KrAsia, Kamis (16/5/2019), Founder dan CEO FastGo, Nguyen Huu Tuat mengklaim bahwa tarif yang mereka tawarkan akan lebih murah daripada penyedia layanan transportasi online lain.

Baca Juga: Tiru Langkah Grab dan Go-Jek, Perusahaan Ride-Hailing Ola Hadirkan Kartu Kredit

Secara khusus, tidak akan ada kenaikan tarif saat permintaan akan layanan ini memuncak, seperti yang diberlakukan Go-Jek dan Grab. Selain itu, FastGo memberikan paket asuransi untuk pelanggan selama perjalanan mereka. Ini juga yang membedakan mereka dengan para kompetitornya.

Grab dan Go-Jek sendiri tak cuma besar di Indonesia. Kedua startup dengan status decacorn ini juga mendominasi pasar lainnya di Asia Tenggara dalam hal transportasi online. Meski begitu, bagi Nguyen Huu Tuat, hal tersebut tak lantas membuatnya gentar, justru sebuah peluang bagi FastGo.

Pada Agustus 2018, FastGo mengumpulkan sejumlah dana yang tidak diungkapkan dari VinaCapital Ventures. Tahun ini perusahaan tersebut tengah menggalang pendanaan Seri B senilai US$50 juta untuk mengembangkan ekosistem on-demand yang komprehensif termasuk pesan-antar makanan dan jasa keuangan (fintech), seperti Go-Jek dan Grab.

Baca Juga: Tarif Baru, Grab Klaim Pendapatan Pengemudi Naik 20%-30%

Didirikan pada Juni 2018 setelah Uber angkat kaki dari pasar Asia Tenggara, FastGo saat ini memiliki hampir 60.000 pengemudi yang melayani sepuluh provinsi di Vietnam. Di negara asalnya itu, bahkan FastGo menyediakan layanan naik helikopter, FastSky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: