Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat OpenShift 4, Red Hat Berdayakan Pengembang untuk Berinovasi

Lewat OpenShift 4, Red Hat Berdayakan Pengembang untuk Berinovasi Kredit Foto: Unsplash/Per Lööv
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengembangan aplikasi sangat penting bagi banyak perusahaan TI mengingat perannya dalam mempercepat transformasi digital. OpenShift 4 mendukung kebutuhan pengembangan aplikasi yang berkembang sebagai platform yang konsisten untuk mengoptimalkan produktivitas pengembang melalui beberapa cara seperti layanan mandiri.

Layanan mandiri, otomasi, dan aplikasi untuk membantu pengembang dalam memperluas aplikasi mereka dengan penyediaan layanan aplikasi sesuai permintaan dan menyediakan otomatisasi pengembangan dan penggunaan untuk aplikasi containerized yang didukung oleh Operators.

Red Hat CodeReady Workspaces memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan kekuatan container dan Kubernetes sambil bekerja dengan tool integrated development environment (IDE) familiar yang mereka gunakan sehari-hari. CodeReady Workspaces lebih konsisten, kolaboratif, dan terlindungi dibandingkan dengan menjalankan container atau virtual machine (VM) di laptop. CodeReady Workspaces mencakup tools dan dependensi yang diperlukan untuk membuat kode, membuat, menguji, menjalankan, dan melakukan debug aplikasi containerized pada IDE yang berbasis web.

Baca Juga: Mengenal Kubernetes Enterprise Baru dari Red Hat

OpenShift Service Mesh, yang menggabungkan proyek-proyek Istio, Jaeger, dan Kiali sebagai kemampuan tunggal yang menyandikan logika komunikasi untuk arsitektur aplikasi berbasis microservice sehingga membebaskan tim pengembang untuk fokus pada logika yang bermanfaat bagi bisnis.

Knative untuk membuat aplikasi tanpa server di Developer Preview, yang menjadikan Kubernetes sebagai platform yang ideal untuk membangun, menyebarkan, dan mengelola beban kerja tanpa server atau function-as-a-service (FaaS). 

Fitur-fitur Knative termasuk scale-to-zero, autoscaling, pengembangan in-cluster, dan kerangka kerja eventing untuk mengembangkan aplikasi cloud-native di Kubernetes. Hal ini memungkinkan pengembang untuk berfokus pada penulisan kode dengan menyembunyikan bagian kompleks dari pengembangan, penyebaran, dan pengelolaan aplikasi mereka.

Baca Juga: Red Hat Hadirkan OpenShift 4 untuk Sistem Produksi

KEDA (autoscaling berbasis event dan Kubernetes), sebuah kolaborasi antara Microsoft dan Red Hat yang mendukung penyebaran container berbasis event tanpa server di Kubernetes, yang memungkinkan Azure Functions di OpenShift, dalam Developer Preview. Hal ini memungkinkan pengembangan fungsi tanpa server berbasis event yang dipercepat di seluruh cloud hybrid dan on-premise dengan Red Hat OpenShift.

Lingkungan aplikasi yang didukung operator di OpenShift dengan Red Hat Middleware, yang menghadirkan kekuatan OpenShift Certified Operators untuk integrasi penting dan teknologi otomasi proses. Hal ini memungkinkan perusahaan TI untuk menyatukan lingkungan pengembangan mereka di sekitar kemampuan Operato sehingga memungkinkan pengembang untuk berfokus murni pada memberikan layanan dan aplikasi generasi berikutnya tanpa harus mengkhawatirkan pembaruan atau pemeliharaan tool.

Red Hat OpenShift Container Storage 4 yang didukung operator, yang saat ini sedang dalam pengembangan. Teknologi ini menawarkan penyimpanan persisten yang sangat skalabel untuk aplikasi cloud-native yang memerlukan fitur seperti enkripsi, replikasi, dan ketersediaan di cloud hybrid. Tim aplikasi dapat secara dinamis menyediakan volume persisten untuk berbagai kategori beban kerja termasuk database SQL/NoSQL, pipeline CI/CD, serta AI/ML.

Matthias Krohnen, Enterprise Architect, Miles and More GmbH, mengungkapkan, “Dengan infrastruktur kami yang ditingkatkan berbasis Red Hat OpenShift Container Platform, kami kini dapat dengan cepat menawarkan layanan tambahan, memanfaatkan peluang bisnis baru, dan secara umum meningkatkan posisi kami sebagai mitra yang menarik bagi perusahaan di luar sektor perjalanan udara. Kami menantikan inovasi OpenShift 4 yang menghadirkan otomatisasi full-stack dan lebih banyak tool untuk produktivitas pengembang.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: