Mencermati kerusuhan yang terjadi paska pengumuman hasil rekapitulasi KPU pada 21 Mei 2019 sampai 22 Mei 2019, Forum Cikatomas mengutuk kerusuhan yang terjadi sebagai akibat praktik politik yang menghalalkan segala cara oleh pihak yang kalah dalam kontestasi Pemilu 2019.
Ketua Forum Cikatomas, Doris Pandjaitan menyatakan taktik menghalalkan segala cara adalah praktik berpolitik yang rendah, kotor, dan merupakan wujud ambisi berkuasa dengan akibat: dikorbankannya setidaknya 4 orang yang tewas oleh pembunuh demi memancing emosi masai, dilibatkannya anak-anak dan remaja dalam kerusuhan oleh arahan orang-orang yang tidak bertanggung jawabi dan dirusak dan dibakarnya fasilitas umum, kantor Bawaslu serta asrama Brimob.
"Terungkapnya rencana kerusuhan telah dibahas oleh sekelompok orang beberapa bulan sebelumnya, telah dilakukan langkah-langkah persiapan dan pengorganisasian, termasuk penyelundupan senjata, rencana aksi pembakaran pusat-pusat perbelanjaan dan pemukiman Tionghoa yang gagal karena penjagaan TNI dan Polri yang diperketat, dan pelibatan kelompok yang terafiliasi dengan teroris, dengan demikian mengindikasikan kerusuhan yang terjadi adalah bagian dari kudeta yang gagal," kata dia di Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Baca Juga: Ini Skenario Pendudukan Istana Pascarusuh 22 Mei
Ditambahkan, forum Cikatomas mendukung kepolisian RI, TNI, BIN, BNPT, BSSN dan berbagai pihak yang berwenang untuk mengungkap dan membawa ke depan pengadilan semua pihak yang terlibat, langsung maupun tidak langsung, dalam kerusuhan yang terindikasi sebagai kudeta.
Lain daripada itu, Forum Cikatomas mengusulkan, demi akselerasi kemajuan di semua bidang di era Revolusi Industri 4.0 agar Indonesia dapat berdiri di barisan depan bersama dengan negara-negara maju dunia, maka penempatan para pejabat negara dimulai dari tingkatan menteri, pejabat tinggi dan menengah di kementerian/lembaga Negara, TNI-Polri, BUMN dan lembaga pendidikan, institusi dan lembaga strategisharus melalui proses seleksi yang baik.
Baca Juga: Soal Salat Gaib Korban 22 Mei, Fadli Zon Bilang...
"Setidaknya mereka memenuhi kriteria seperti rekam jejak karier dan prestasi yang terukur, ahli di bidangnya, memiliki jiwa kepemimpinan yang berani membuat perubahan serta mampu beradaptasi terhadap perubahan, sehat jasmani dan rohani, kecerdasan Intelektual dan emosional, prestasi berdasarkan meritokrasi dan bebas dari nepotisme," tambah dia.
Selain itu, bersih dan bebas dari korupsi, nasionalis dan Pancasilais sejati, mampu bekerja dalam team, memiliki keberpihakan kepada masyarakat, terutama masyarakat bawah, berani bertindak tegas terhadap sikap intoleransi, SARA dan gender di lingkungan yang menjadi tanggung-jawabnya, aktif mempromosikan sejarah, warisan budaya dan karakter bangsa di lingkungan kerjanya.
Forum Cikatomas menyatakan siap bekerja sama dengan semua pihak yang berwenang untuk memastikan pemerintahan mendatang dikelola oleh mereka yang kompeten, profesional, dan memiliki rekam jejak yang sesuai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: