TomTom Traffic Index, yang merupakan salah satu lembaga pengukur tingkat kemacetan di kota-kota besar dunia, mengeluarkan data kemacetan di Jakarta turun sebesar 8 persen pada 2018.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan pihaknya berharap angka kemacetan tersebut semakin menurun dengan adanya MRT.
“Mudah-mudahan tahun ini lebih tinggi (angka kemacetan turun) karena angka ini (data) tahun 2018 sebelum ada MRT. Mudah-mudahan dengan ada MRT di tahun ini bisa lebih baik lagi,” ujarnya di Jakarta, Selasa, (18/6/2019).
Namun, Anies belum menargetkan tingkat kemacetan yang bisa ditangani pada 2019. Ia menyerahkan penilaian tersebut kepada lembaga pengukur tingkat kemacetan.
Baca Juga: Anies Didesak Cabut IMB Pulau Reklamasi Jakarta
“Belum ada (target), karena ini ranking artinya bukan hanya kita tapi kota lain. Kalau kita turun tapi kota lain turunnya lebih jauh ya rankingnya berubah,” katanya.
Ia menambahkan, selain MRT pihaknya juga mengeluarkan berbagai kebijakan mengenai transportasi publik juga berperan mengurangi angka kemacetan di Jakarta. Salah satunya pembukaan rute baru untuk Transjakarta, berfungsinya underpass, dan fly over, sampai renovasi trotoar.
“Jadi itu adalah sebagian hal-hal yang kita pandang nanti akan kita teruskan ke depan supaya bisa mengurangi kemacetan. Tapi kita melihat itu sebagai progres yang positif sehingga kita akan pertahankan terus di tahun-tahun yang akan datang,” jelasnya.
Sekadar diketahui, dengan menurunya tingkat kemacetan tersebut membuat posisi Indonesia sebagai kota termacet di dunia turun dari sebelumnya posisi 4 menjadi 7.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: