Calon wakil presiden (cawapres) 01, Ma'ruf Amin, menjelaskan Pancasila merupakan titik temu dari sejumlah perbedaan yang ada. Dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara juga sudah dilakukan kesepakatan terlebih dahulu.
"Sebagai bangsa juga tentu kita harus kembali ke jati diri bangsa kita yaitu Pancasila dan UUD 45," kata Ma'ruf di Jakarta, belum lama ini.
Ketika Pancasila dijadikan pilihan sebagai dasar negara, kata Ma'ruf, semuanya sepakat. Mulai dari kalangan nasionalis, agama, para ulama semua menyetujui Pancasila. Ia mengatakan negara Indonesia merupakan negara kesepakatan.
"Karena itu Pancasila adalah kesepakatan. UUD 45 juga kesepakatan bagaimana kita mengatur dan mengelola negara itu sudah disepakati dalam UUD 45," ujarnya.
Untuk itulah, apabila ada yang terjadi di luar kesepakatan maka itu berarti di luar dengan asas berdirinya bangsa. Ma'ruf mengambil contoh terkait adanya isu negara khilafah yang akan didirikan di Indonesia.
"Masalah-masalah yang di luar kesepakatan timbul, dan termasuk bentuk negara. Kalau ditanya khilafah boleh atau tidak, ya tidak boleh. Bukan karena Islam atau tidak Islam, tapi karena menyalahi kesepakatan. Bukan ditolak tapi tertolak secara otomatis karena ada kesepakatan," ujarnya. (mus)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: