Bank Indonesia (BI) dan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) menyepakati penguatan industri halal di Indonesia melalui lima area kerja sama. Kesepakatan dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Suhaedi dan Ketua IHLC Sapta Nirwandar, yang disaksikan Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo hari ini (28/6/2019) di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Dody Budi Waluyo dalam sambutannya menyampaikan, BI berkomitmen tegas untuk mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan tujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Ekosistem industri halal yang mendorong tumbuh kembang industri halal merupakan pekerjaan rumah bersama antara pemerintah, BK, pelaku usaha, perbankan, dan otoritas terkait," kata Dody.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Panduan Wisata Halal di Indonesia
Lima area kerja sama yang akan diwujudkan dalam penguatan industri halal di Indonesia, yaitu pertama, penguatan dan pengembangan kapasitas pelaku industri halal di Indonesia. Kedua, penyediaan dan perluasan pasar bagi pelaku usaha industri halal di Indonesia baik dalam maupun luar negeri.
Ketiga, pelaksanaan identifikasi dan fasilitasi dukungan penguatan sumber pembiayaan bagi para pelaku usaha industri halal di Indonesia. Keempat, penguatan kelembagaan atau asosiasi pelaku usaha industri halal di Indonesia, serta kelima, pemetaan dan identifikasi para pelaku usaha industri halal di Indonesia serta pasar atau outlet baru.
Ke depan, diharapkan dengan sinergi dan kolaborasi yang dibangun serta dukungan penuh kementerian dan lembaga terkait lainnya, para pelaku industri, akademisi maupun masyarakat umum, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat lebih optimal dan berkesinambungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: