Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Tetap Nekat Impor Minyak Iran Walau Dilarang AS

China Tetap Nekat Impor Minyak Iran Walau Dilarang AS Kredit Foto: Lintao Zhang/Pool via Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Iran telah mengirimkan minyak mentah pertama ke kompleks kilang China sejak Amerika Serikat (AS) menghapus semua keringanan sanksi bagi pelanggan minyak Iran, termasuk pembeli terbesarnya, China per Mei ini.

Menurut TankerTrackers, sebagaimana dilansir laman Reuters, sebuah kapal Suezmax berukuran sedang, bernama SALINA yang dimiliki oleh Perusahaan Tanker Nasional Iran (NITC), memuat sekitar satu juta barel minyak mentah dari Iran yang diberangkatkan pada 28 Mei 2019. Kapal tanker tersebut tiba pada 20 Juni di Pengilangan Jinxi dan Kompleks Kimia di China.

Baca Juga: Ucapkan Selamat, Xi Jinping Janjikan Hubungan China-Indonesia Makin Mesra

Ini menunjukan bahwa Cina menentang AS terkait sanksi atas ekspor minyak Iran.

Menurut Bourse & Bazaar, kedatangan kargo mentah Iran di kompleks Jinxi, yang akhirnya dimiliki dan dioperasikan oleh China National Petroleum Corporation (CNPC) milik negara, menunjukkan bahwa China menambahkan impor minyak mentah Iran sebagai bagian dari kebijakan pemerintah.

Pada 16 Mei, TankerTrackers mengatakan bahwa terlihat ekspor minyak mentah pertama yang dikonfirmasi dari Iran sejak dicabutnya semua keringanan AS pada 2 Mei.

“Ekspor minyak Iran akan sangat tergantung pada bagaimana China akan melanjutkan impor minyak mentahnya dari Republik Islam, setelah AS menghapus keringanan sanksi,” kata IHS Markit dalam sebuah analisis pada awal bulan ini.

Baca Juga: AS-China Perang Dagang, Kadin Sebut Jatim Aman

Menurut Fotios Katsoulas, Analis Kepala Massal Cair, Maritim & Perdagangan di IHS Markit, meskipun AS mendorong ekspor minyak Iran sampai nol, China tidak diharapkan untuk benar-benar memangkas impor minyak mentahnya dari Iran. 

Katsoulas mengatakan Impor minyak China dari Iran mungkin akan sangat rendah untuk jangka waktu yang lama.

China telah mengkritik keputusan AS untuk mengakhiri sanksi dan beberapa penyuling Cina mungkin terus membeli minyak Iran di tengah  perang dagang AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: