Lionel Messi mengungkap alasan dirinya belum bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang Copa America 2019. Messi beralasan bahwa lapangan di Brasil membuatnya sulit mengontrol bola.
Argentina mengalahkan Venezuela pada Sabtu pagi untuk melaju ke semifinal Copa America. Namun, sejak pertandingan awal Copa America 2019, kontribusi sang Kapten Lionel Messi hampir tidak terasa.
Baca Juga: Messi Masih Mandul di Copa America, Ini Pembelaan Scolari
Messi baru mencetak satu gol di kompetisi Amerika Selatan itu saat melawan Paraguay melalui penalti. Penyerang Barcelona itu mengakui usai menang atas Venezuela bahwa ia belum mengeluarkan penampilan terbaik dan menyalahkan kondisi buruk lapangan.
"Saya belum menampilkan yang terbaik dari Copa America," ujarnya yang dilansir Marcapada Sabtu (20/6/2019).
"Sebenarnya, kondisi lapangan tidak bagus. Sulit untuk mengontrol bola dan menggiringnya. Bola bergerak seperti kelinci, sulit dikendalikan. Yang bisa kita lakukan hanyalah beradaptasi," katanya.
"Lapangannya buruk. Itu tidak membantu mengguasai bola. Anda butuh waktu lebih lama, bola memantul dengan buruk. Namun, kami bermain solid dan bisa menang," ujarnya lagi.
Argentina kalah dalam pertandingan pembuka grup dari Kolombia 2-0 sebelum bermain imbang dengan Paraguay 1-1. Tim berjuluk Albiceleste itu memenangkan pertandingan grup terakhir mereka untuk lolos ke babak eliminasi dan mengalahkan Qatar 2-0.
Sedangkan di kuarter final mereka berhasil menang 2-0 berkat gol dari penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez dan gelandang Betis Giovani Lo Celso, yang dikaitkan dengan Spurs musim panas ini. Kemenangan itu membuat Argentina akan bermain melawan rival mereka, Brasil di semifinal Copa America 2019.
Argentina telah mencapai final di dua edisi Copa America sebelumnya, pada 2015 dan 2016 dan kalah dua kali dalam adu penalti oleh Chile. Lionel Messi dan Argentina telah kalah empat dari lima final terakhir mereka di turnamen internasional.
Messi baru berusia enam tahun ketika Argentina terakhir memenangkan Copa America pada 1993 dan kritik terbesar pemenang lima kali Ballon d''or tersebut adalah ia belum mempersembahkan trofi internasional untuk negaranya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: