Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Dipecat, Pria Ini Malah Jadi Bos Properti Kelas Dunia

Usai Dipecat, Pria Ini Malah Jadi Bos Properti Kelas Dunia Pengembang real estate Amerika, Stephen Ross dan Donald Trump. | Kredit Foto: Heavy.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengalaman memang guru terbaik dalam hidup. Tak melulu yang baik, pengalaman buruk pun bisa mengantarkan seseorang menuju kehidupan yang lebih baik. Hal itu telah dibuktikan oleh Stephen M. Ross.

Sebelum menjadi miliarder seperti sekarang ini, Ross pernah memiliki pengalaman buruk semasa berkarier. Ia berkali-kali dipecat dari pekerjaanya. Namun, ia menganggap pemecatan dirinya tersebut sebagai salah satu pengalaman terbaik dalam hidup.

"Dipecat dari Bear Stearns adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Untuk sukses, jalanan yang dilalui tak akan lurus saja. Pasti ada banyak hambatan dalam perjalanan," jelasnya.

Baca Juga: Bukan Jack Ma, Ini Dia Miliarder Paling Dermawan di Asia

Pertama kali berkarier, Ross bekerja di sebuah perusahaan pialang saham, Laird di New York. Namun, perusahaan tersebut mengalami masalah, dan ia pun dipecat.

Terus berkarier, akhirnya Ross bekerja di Bear Stearns. Di sana pun ia tak bertahan lama, dirinya kembali dipecat karena sempat bersitegang dengan atasannya. "Aku mencacinya dengan kata kasar. Jadi saya yang menyebabkan diri saya dipecat," ujarnya.

Setelah dipecat berkali-kali, Ross pun menjadi pengangguran dan tak memiliki uang sama sekali. Akhirnya ia pun memutar otak bagaimana caranya bertahan hidup di New York.

"Saya akhirnya mengganti tujuan. Saya meminjam US$10 ribu dari ibu saya dan mulai membangun perusahaan properti, The Related Companies, pada 1972," terangnya.

Baca Juga: Intip Gaya Hidup Putra Bungsu Miliarder Budi Hartono, Membumi Tak Kenal Tinggi Hati

Meski mendapatkan tawaran dari sejumlah investor, Ross ingin mengendalikan perusahaannya sendiri. Dia mengatakan, semakin dirinya bekerja keras, semakin besar pula hasrat untuk membangun bisnisnya.

Melalui Related, Ross ikut terlibat dalam pembangunan New York. Related membangun Time Warner Center di Columbus Circle, pusat turis yang berlokasi sangat dekat dari Central Park. Kesuksesan membuat Ross terus mencari yang lebih dari apa yang telah didapat.

"Kami pernah rugi dan bangkit lagi. Saya memiliki tekad yang sangat kuat untuk terus mencapai kesuksesan yang lebih besar," tandasnya.

Baca Juga: Masuk Jajaran Miliarder Elite, Siapa Bernard Arnault Sebenarnya?

Kini ia pun tercatat sebagai miliarder dan memiliki harta sebesar US$7,6 miliar atau sekitar Rp105,7 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: