Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digantung Dua Sentimen Global, Bursa Asia Kompak Terkoreksi

Digantung Dua Sentimen Global, Bursa Asia Kompak Terkoreksi Kredit Foto: Tech Crunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Begerak di tengah dua sentimen global membuat bursa saham Asia terkoreksi berjamaah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (05/07/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi salah satu di antaranya, di mana pagi ini IHSG dibuka dengan koreksi 0,04% ke level 6.373,32. 

Asal tahu saja, pelaku pasar tengah dilanda kebingungan. Di satu sisi, sentimen positif perihal penurunan suku bunga The Fed diklaim semakin dekat pada kenyataan. Terlebih lagi, Presiden AS, Donald Trump, terus memberi desakan kepada The Fed bahwa suku bunga perlu diturunkan di tengah tekanan inflasi yang kini perekonomian AS. 

Baca Juga: Dolar AS Keok, Suku Bunga The Fed si Biang Kerok

Namun, di sisi lain, pelaku pasar mengkhawatirkan hubungan antara AS dan Uni Eropa yang kembali menegang. Pemerintah AS mengatakan akan menambah daftar produk Uni Eropa yang akan dikenakan bea masuk AS. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tekanan AS kepada Eropa yang dinilai terlalu memanjakan Airbus melalui subsisdi jumbo sehingga pabrikan pesawat asal AS, yaitu Boeing menjadi kurang kompetitif. 

Baca Juga: IHSG Ditutup Hijau 0,21% di Akhir Sesi II

Dengan bergulirnya perang dagang tersebut, pelaku pasar sedikit enggan mendekat pada aset-aset berisiko berbasis keuangan dari negara berkembang, termasuk di Asia. Alhasil, keempat indeks saham utama di Asia memerah pagi ini. Indeks Nikkei terkoreksi 0,11%, Hang Seng terkoreksi 0,25%, Shanghai terkoreksi 0,40%, dan Strait Times terkoreksi 0,11%.

Kembali kepada pergerakan bursa Indonesia, perdagangan IHSG di penghujung pekan ini relatif sepi. Selang tiga belas menit usai pembukaan, sejumlah 2,76 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 41.559 kali transaksi. Pergerakan saham pun relatif lambat, di mana hanya ada 168 saham naik, 89 saham turun, dan 125 saham lainnya stagnan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: