Tim identifikasi memastikan jenazah yang ditemukan di dasar tebing Gunung Piramid, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, merupakan Anada Thoriq Riski Maulidan (15 tahun), siswa SMPN 4 Bondowoso, yang dilaporkan hilang di Gunung Piramid sejak Minggu lalu, 23 Juni 2019. Jenazahnya ditemukan Jumat kemarin dan berhasil dievakuasi pada Sabtu, 6 Juli 2019.
Kisah Thoriq jadi perhatian sejak dilaporkan hilang, terutama di media sosial. Menyebar pula bumbu cerita dunia lain diikuti video yang belum diketahui kebenarannya dikait-kaitkan dengan korban. Sorotan tambah mengemuka sejak Tim SAR tak kunjung menemukan keberadaannya hingga operasi dihentikan secara resmi pada 30 Juni 2019 lalu.
Berdasarkan informasi dari Kepolisian, semua bermula ketika Thoriq bersama tiga temannya satu sekolah, Pungky Filzah Pranata (16), Rizky Sumardana (16), dan Syafril (15), bersepakat untuk mendaki ke puncak Gunung Piramid yang berada di Pegunungan Hyang atau Argopuro, Kabupaten Bondowoso.
Mereka hendak menikmati momen matahari terbenam dari Puncak Piramid. Berangkatlah mereka pada Minggu pagi, 23 Juni 2019, sekira pukul 07.00 WIB. Rombongan tiba di puncak sekira pukul empat sore. Namun, belum juga matahari terbenam, kabut turun dan suasana gelap.
Thoriq dan kawan-kawan kemudian memutuskan turun lebih awal. Menembus kabut, mereka menggunakan senter telepon genggam sebagai alat penerang jalan. Saat turun, Thoriq berjalan lebih dulu, berada di depan dari rombongan dengan jarak sekitar 6-7 meter.
Ketiga temannya sempat mengingatkan Thoriq agar tidak berpisah dari ikatan kelompok. Dalam selimutan kabut, mereka kemudian memanggil Thoriq, namun tak ada jawaban. Tidak terdengar pula suara seseorang jatuh. Tak juga ditemukan, sekira pukul 18.30 WIB ketiga teman Thoriq cepat-cepat turun untuk meminta bantuan.
Mereka kemudian melapor ke orang tua salah satu rombongan, juga ke Kepolisian Sektor Curahdami dan diteruskan ke Kepolisian Resor Bondowoso. Badan SAR Nasional Jember yang menerima laporan pun langsung mengoordinasikan pencarian. Tim gabungan dibentuk, operasi SAR dimulai keesokan harinya, Senin, 24 Juni 2019.
Hingga 30 Juni 2019 atau batas akhir operasi SAR resmi ditutup, upaya pencarian tak membuahkan hasil.
"Pada hari Senin tanggal 1 Juli 2019 Kapolres Bondowoso membentuk tim dalam rangka operasi kemanusiaan untuk mencari korban," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, dalam keterangan tertulisnya.
Tim terdiri dari personel Polres Bondowoso, dibantu Kodim 0822 Bondowoso, Tim Wanadri dan sukarelawan. Tim mendirikan Posko SAR Polres Bondowoso di sekitar lokasi kejadian. Hasilnya, tim menemukan jenazah Thoriq di lereng Gunung Piramid pada Jumat, 5 Juli 2019, sekira pukul 16.00 WIB.
Komandan Tim Operasi Basarnas Jember, Rudy Prahara, mengatakan, jenazah Thoriq ditemukan utuh. Proses evakuasi berhasil dan rampung pada Sabtu sore. Setelah teridentifikasi, pihak rumah sakit menyerahkan jenazah ke keluarga. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di rumah duka di Dusun Nyamplung, Desa Wonokalang, Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Hingga kini belum diketahui penyebab tewasnya Thoriq. Salah dugaan adalah ia terperosok jatuh karena kondisi medan yang sangat berbahaya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: