Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham BRI Gaspol dan Cetak Rekor Lagi, Manajemen Bilang karena. . .

Saham BRI Gaspol dan Cetak Rekor Lagi, Manajemen Bilang karena. . . Direktur Utama Bank BRI Suprajarto (kedua kiri) bersama jajaran direksi saat paparan kinerja keuangan kuartal pertama 2019 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) di Jakarta, Rabu (24/4/2019). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pergerakan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terbilang paripurna sepanjang pekan ini. Kemarin, saham BRI ditutup naik 1,36% ke level Rp4.470 per saham. Angka tersebut memecahkan rekor sebelumnya yang berada di level Rp4.460 per saham pada April 2019.

Belum juga sehari dilewati, saham BRI kembali mencatatkan rekor tertingginya di Rp4.530 per saham pada pukul 13.52 WIB perdagangan Kamis, 11/07/2019 siang ini. Kenaikan harga tersebut tidak terlepas dari ramainya asing yang mengoleksi saham BRI. 

Baca Juga: IHSG Berjaya, Saham BRI Cetak Rekor Lagi

Data bursa mencatat, nilai investor beli bersih atas saham BRI saat ini mencapai Rp38,72 miliar dengan kapitalisasi pasar yang menembus Rp557,52 triliun. Asal tahu saja, dengan begitu kini BRI menempati posisi teratas sebagai bank dengan kapitalisasi terbesar ketiga di Asia Tenggara.

Corporate Secretary BRI, Bambang Tribaroto, mengungkapkan bahwa prestasi tersebut ditopang oleh pertumbuhan bisnis BRI pada beberapa segmen. Pada kuartal I tahun 2019 lalu misalnya, BRI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp8,2 triliun, naik 10,42% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Mulai Jualan The Sima OfficeTower, GTU Gandeng dengan BRI

Belum lagi, capaian dana pihak ketiga dan penyaluran kredit yang masing-masing naik sebesar 13,18% menjadi Rp936,03 triliun dan 12,9% menjadi Rp855,46 triliun.

"Beberapa sentimen positif yang mendorong investor terus memburu saham BBRI, di antaranya potensi pertumbuhan bisnis BRI yang ditopang di segmen mikro, perkembangan inovasi digital banking BRI serta dampak relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM)," jelas Bambang seperti dikutip dari Liputan6.com. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: