Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Didukung Unicef, Indonesia Optimis Penuhi Hak Anak-anak Bangsa

Didukung Unicef, Indonesia Optimis Penuhi Hak Anak-anak Bangsa Kredit Foto: Bappenas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk mewujudkan 2030 sustainable development agenda dengan prinsip no one left behind. Dalam implementasi sustainable development goals (SDGs), Indonesia mengusung prinsip no child is left behind sehingga upaya pembangunan yang dilakukan turut mementingkan anak Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di sela sela the United Nations High-Level Political Forum (HLPF) 2019 "Leave no Child Behind: Achieving the SDGs through Investing in the Rights of the Child" di UNICEF House, New York, Senin (15/7/2019) waktu setempat. 

"Salah satu fondasi penting untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang berkelanjutan adalah memastikan terpenuhinya hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa sehingga anak-anak dihormati, dilindungi, dan dipenuhi hak-haknya," kata dia dalam siaran berita yang diterima redaksi Warta Ekonomi.

Baca Juga: Hati-Hati, Penyakit Kronis Lansia Kini Mulai Serang Anak Muda

Indonesia adalah satu dari negara-negara pionir yang menandatangani Convention on the Rights of the Child (CRC) pada 1990. Sejak itu, CRC jadi fondasi penting bagi penyusunan aturan hukum dan perundangan di Indonesia, juga jadi masukan bagi rencana pembangunan jangka menengah nasional, dengan fokus pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak.

Dua tahun lalu, juga di New York, Indonesia meluncurkan SDGs Baseline Report on Children in Indonesia sebagai pedoman faktor-faktor kunci pelaksanaan SDGs yang berdampak positif bagi anak Indonesia.

Kali ini Indonesia meluncurkan Achieving the SDGs in Indonesia: Emerging Findings for Reaching the Goals. Laporan tersebut menunjukkan tren demografi dan kondisi ketimpangan saat ini berpotensi meningkatkan tingkat kemiskinan anak, terlebih jika kondisi makroekonomi Indonesia memburuk.

"Untuk itu, Indonesia memperluas investasi di bidang perlindungan sosial untuk menghadang risiko berkembangnya potensi ini," ujar Bambang. 

Laporan Achieving the SDGs in Indonesia: Emerging Findings for Reaching the Goals menggarisbawahi kesuksesan Indonesia menurunkan tingkat kematian anak dalam 30 tahun terakhir. Selain itu, Indonesia juga fokus memenuhi tujuan ke-4: pendidikan berkualitas, dengan memperluas program Satu Desa Satu PAUD, serta Kartu Indonesia Pintar yang kini bermanfaat bagi lebih dari 20 juta siswa.

Untuk meraih tujuan ke-5: kesetaraan gender dan tujuan ke-16: perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, Indonesia fokus mengurangi kasus pernikahan anak dengan perubahan amandemen usia siap menikah dan menyiapkan strategi nasional pencegahan pernikahan anak.

Baca Juga: Blue Bird dan UNICEF Sejahterakan Anak Indonesia

Dengan dukungan UNICEF, Indonesia akan terus melaksanakan upaya pencapaian 139 indikator SDGs tentang kesejahteraan anak, termasuk mengentaskan kemiskinan anak dan menurunkan angka kekerasan terhadap anak sehingga setiap anak bebas dari diskriminasi, penelantaran, eksploitasi, juga kekerasan.

"Pemerintah berkomitmen menekan angka kekerasan terhadap anak melalui implementasi strategi nasional penghapusan kekerasan terhadap anak 2016-2020. Program antiperundungan di sekolah menengah pertama berhasil mewujudkan penurunan kekerasan antarteman sebaya sebesar 30%," tutup Bambang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: