Berita tentang air minum beberapa minggu ini menyorot perhatian publik setelah UNICEF membuat kampanye bertajuk #DihantuiTai.
Menurut situs resmi unicef.org, kampanye ini diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan lingkungan hidup dan dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat meminum air yang tercemar tinja.
"Sebanyak 70% air minum di Indonesia tercemar tinja," tegas Silas Rapold, Kepala Perencanaan UNICEF Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Di saat yang bersamaan, hal ini berdampak kepada kesadaran masyarakat untuk dapat memperoleh air murni, air minum yang benar-benar bersih. "Semua air kan bening, tapi kalo ternyata ada tinjanya, ya geli juga sih kalo bayangin. Mendingan cari air murni," ujar Dila, warga Jakarta Timur.
Sejak kampanye ini mencuri perhatian publik, banyak warga kemudian mencari berbagai cara untuk mendapatkan air murni, air yang lebih bersih. Sebagian warga memborong merek air murni yang melakukan teknologi nano filter dalam memfilter air minum dalam kemasan.
"Air yang akan Anda konsumsi sebaiknya dibersihkan dan disaring dengan filter air. Selain bebas kuman dan zat berbahaya, air yang sudah disaring dan dibersihkan dengan filter air juga umumnya tidak berbau dan tidak berasa," ulas dr. Kevin Adrian.
"Jika dikonsumsi, air yang terkontaminasi kuman atau zat kimia berbahaya bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, seperti sakit perut, muntah, dan diare. Gangguan ginjal. Tekanan darah tinggi. Kanker. Gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak-anak. Keracunan." tegas dr. Kevin.
Ketersediaan air murni yang sekarang langka juga segera diantisipasi oleh gerai minimarket seperti Alfamart dan Indomaret dengan mempercepat proses penyediaan air murni di setiap gerai di seluruh Indonesia.
"Saya sudah ga berani beli sembarangan air minum lagi sekarang. Jijik juga ketelen tinja," urai Akbar, warga Bandung, Jawa Barat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: