Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jatuh Bangun Hidup Donald Trump: Anak Badung yang Beruntung

Jatuh Bangun Hidup Donald Trump: Anak Badung yang Beruntung Kredit Foto: Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebelum sesukses saat ini, sosok Donald Trump mulanya hanya seorang anak laki-laki yang terkenal dengan sikap yang tidak disiplin. Ia sering membuat ulah di sekolahnya.

Trump lahir di Queens pada 14 Juni 1946. Ia merupakan anak bontot dari lima bersaudara. Lahir dari keluarga yang berada, membuat Trump terbiasa hidup serba ada sedari dulu.

Di masa sekolahnya, Trump pernah ketahuan memukul guru musiknya yang ia pikir tak mengerti apa-apa tentang musik. Ia melakukan itu di salah satu sekolah yang ayahnya, Fred Trump, menjadi dewan pengawas.

Baca Juga: Kurun Waktu 10 Tahun, Donald Trump Kehilangan Harta Rp14 Triliun, Bisnisnya pun Menurun

Oleh karena kenakalan Trump itulah yang akhirnya membawanya masuk ke Akademi Militer New York di bagian utara Cornwall, New York. Ia pun lulus dengan pangkat kapten.

Melansir dari Investopedia, setelah itu, ia melanjutkan sekolahnya di University of Pennsylvania yang merupakan satu-satunya kampus memiliki jurusan real estate, dia lulus dengan gelar B.S di bidang ekonomi pada 1968.

Awalnya, Trump memulai karir di perusahaan ayahnya, Elizabeth Trump & Son sebagai pekerja paruh waktu. Namun setelah lulus dia bekerja penuh waktu ketika usianya telah mencapai 22 tahun.

Perlu diketahui, ketika Donald Trump lahir, ayahnya yaitu Fred Trump sudah menjadi pengembang real estate sukses di New York. Selama bekerja bersama ayahnya, Trump mempelajari mengenai banyak seluk beluk bisnis properti.

Baca Juga: Trump Tetap Paling Tajir! Segini Kekayaan 11 Kandidat Pesaing Donald Trump di Pilpres AS 2020

Sebelum menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) seperti saat ini, Trump lebih dulu berkecimpung dalam dunia bisnis. Mulai dari bisnis real estate, penerbangan, properti,  hingga bisnis game dengan membeli Casino Taj Mahal.

Saat membeli bisnis itulah awal mula utang Trump menumpuk lebih banyak daripada pendapatannya. Sehingga, kreditur pun sepakat untuk merestrukturisasi utangnya dan mengambil setengah kepemilikan Trump di Casino Taj Mahal.

Tidak hanya itu, Trump juga menjual maskapai penerbangannya, Trump Shuttle, dan Yacht Trump Princess. Diambang kebangkrutan pada tahun 1990-an, karier Trump sebagai seorang publik figure dihidupkan kembali. Menurut beberapa laporan, Trump menerima US$3 juta per episode.

Baca Juga: Miliarder Ini Siap Sokong Dana Kampanye Donald Trump

Ketenaranya ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk memulai melisensikan nama dan citranya sebagai nama sebuah produk.

Bahkan, dia juga menempelkan namanya ke beberapa bisnis, seperti Trump Buffet, Trump Catering, Trump Ice Cream Parlor dan Trump Bar. Ada juga lini bisnis pakaian yang bermerek Trump, parfum, produk makanan dan minuman seperti Trump Steaks dan Trump Vodka, dan Trump Magazine.

Hal itu membuat kekayaan Trump kembali, pada pertengahan tahun 1990-an, Presiden AS itu kembali masuk daftar 400 orang terkaya pada 1996, setelah absen selama enam tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: