Penerbangan Sriwijaya Air mengalami keterlambatan selama bulan Juli 2019 di Manokwari, sehingga membatalkan penerbangan sebanyak tiga. Sriwijaya memastikan bahwa seluruh armadanya layak beroperasi dan selalu mengedepankan faktor keselamatan keamanan dan kenyamanan di seluruh penerbangannya.
Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Retri Maya mengatakan bahwa Sriwijaya Air sangat patuh terhadap regulasi penerbangan termasuk salah satunya yaitu mengimplementasikan standar keamanan yang tinggi.
"Dalam aturan penerbangan diberlakukan kewajiban pengecekan kelaikan armada yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal dalam hal ini Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Dengan demikian tentu saja setiap armada yang dioperasikan Sriwijaya Air layak untuk beroperasi,” kata Maya, dalam keterangannya, Sabtu, (27/7/2019).
Baca Juga: Ikuti Jejak Garuda, Sriwijaya Air Tutup Rute Penerbangan yang Bikin Rugi
Saat ini Sriwijaya Air telah menjalin kerjasama dengan Garuda Maintenance Facility Aero Asia, dalam hal perawatan seluruh armadanya. Hal ini diyakini menjadi salah satu Standard of Procedure (SOP) perusahaan dalam mengoperasikan setiap layanannya.
"Sriwijaya Air mempercayakan perawatan seluruh armadanya kepada salah satu MRO (Maintenance, Repai & Overhaul) terbesar di Asia Tenggara yaitu GMF AA. Dengan demikian kami memastikan bahwa reliability pesawat kami cukup baik,” kata dia.
Baca Juga: Terancam, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Terancam Kena Denda Rp25 M
Demi memberikan layanan yang optimal kepada seluruh pelanggannya, Sriwijaya Air pun pernah berupaya untuk mengganti armada yang akan digunakan untuk melayani penerbangan dari dan menuju Manokwari.
Namun sayangnya, hal tersebut belum dapat direalisasikan karena masih ada kendala pada saat mendarat di Bandar Udara Rendani, Manokwari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: