Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Retno Marsudi Geram Karena ASEAN Diperlakukan Seperti Ini…

Menteri Retno Marsudi Geram Karena ASEAN Diperlakukan Seperti Ini… Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bangkok -

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi sangat menyayangkan kelakuan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang membuang limbah ke negara-negara ASEAN. Ia mengatakan, Indonesia tidak ingin ASEAN menjadi tempat sampah dunia. Pernyataan itu disampaikan Retno dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN di Bangkok, Thailand.

Indonesia mengangkat isu sampah dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN. Retno menuturkan, alasan dia mengangkat isu ini adalah karena dalam beberapa bulan terakhir negara-negara ASEAN mendapatkan kiriman sampah dalam jumlah yang sangat besar dari negara lain.

"Indonesia menyampaikan satu saja isu, yaitu mengenai masalah limbah beracun. Jadi sebagaimana diketahui bahwa akhir-akhir ini di ASEAN, kita banyak sekali menerima kontainer yang isinya antara lain adalah sampah, yang di antaranya juga berupa limbah beracun," kata Retno, dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Kamis (1/8/2019).

Menteri Retno menegaskan, Indonesia dan ASEAN bukan merupakan tempat pembuangan limbah atau sampah. Ia berharap ASEAN dapat tetap kuat pada pendiriannya untuk ikut mengendalikan kebersihan lingkungan. 

“Indonesia sampaikan karena pada saat pertemuan KTT yang lalu, beberapa pemimpin ASEAN sudah mulai menyinggung isu mengenai limbah ini. Oleh karena itu, kita perlu sampaikan pesan ke dunia luar mengenai sikap ASEAN terhadap isu limbah beracun ini. Yang Indonesia inginkan kita tidak mau kawasan ASEAN jadi tempat sampah bagi pembuangan sampah negara-negara lainnya," sambungnya.

Sejumlah negara ASEAN, beberapa di antaranya adalah Indonesia dan Kamboja saat ini sudah memulangkan kembali sampah-sampah yang "diekspor" oleh negara lain. Terbaru, Indonesia memulangkan 7 kontainer sampah ke Hong Kong dan Prancis.

Kamboja akan memulangkan 1.600 ton sampah plastik yang ditemukan dalam kontainer pengiriman ke Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: