Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi RI Cuma Tumbuh 5,05% di Kuartal II

Ekonomi RI Cuma Tumbuh 5,05% di Kuartal II Suasana sejumlah gedung bertingkat saat senja di Jakarta, Jumat (24/5/2019). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menyatakan kondisi dan situasi Ibu Kota pada 24 Mei 2019 sudah kondusif pasca kericuhan yang terjadi pada 21-22 Mei yang lalu. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 sebesar 5,05% year on year (yoy). Laju pertumbuhan ini lebih rendah dibanding kuartal I-2019 yang sebesar 5,07% (yoy).

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 juga lebih lambat dibandingkan tahun lalu. Pada kuartal II 2018 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,27%.

"Dengan besaran 5,05% pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif (kuartal I dan II)  sebesar 5,06%," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/8/2019).

Baca Juga: BPS: Inflasi Juli 2019 Sentuh 0,31%

Kecuk, sapaan akrabnya mengatakan ada beberapa catatan peristiwa yang mempengaruhi komponen pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2019. Di antaranya harga komoditas migas dan non migas di pasar internasional pada kuartal II-2019 secara umum mengalami kenaikan jika dibandingkan kuartal I-2019. Namun mengalami penurunan dibandingkan kuartal II-2018 (yoy).

Di samping itu, kondisi perekonomian global pada kuartal II-2019 diperkirakan menunjukkan perlambatan. Hal ini ditunjukkan dari data industri serta perdagangan di pasar global yang cenderung melemah.

Sementara faktor dari dalam negeri, lanjutnya, didorong oleh realisasi belanja pemerintah (APBN), di mana hingga kuartal II-2019 mencapai Rp582,45 triliun atau 23,67% dari pagu 2019 Rp2.461 triliun. Capaian ini naik dibanding realisasi kuartal II-2018 yang mencapai Rp524,88 triliun.

Baca Juga: Bagaimana Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2019?

"Naiknya realisasi belanja pemerintah didorong oleh dua hal yakni pertama  belanja pemerintah pusat, dan karena adanya kenaikan transfer pemerintah pusat ke daerah," tambahnya.

Selain itu, inflasi semakin terjaga di mana sebesar 1,69% (qtq). Namun jika dibandingkan dengan posisi Juni 2018 terjadi inflasi sebesar 3,28% (yoy).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: