Darwin Jadi Lokasi Rudal AS, PM Australia Tegaskan Hal Ini
Perdana Menteri (PM), Australia Scott Morrison membantah jika Darwin akan menjadi lokasi untuk rudal Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkannya saat menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan apakah AS pernah meminta untuk memasang rudal di Australia Utara.
Secara tegas, PM Australia menyangkal tuduhan bahwa Darwin akan dijadikan lokasi untuk rudal AS.
"Tidak," tegasnya singkat sembari menambahkan bahwa pihaknya tidak akan mempertimbangkan hal itu meski AS memintanya.
Dirinya menambahkan, pihaknya tidak meminta kepada AS dan begitu juga sebaliknya.
"Itu tidak diminta dari kita, itu tidak dipertimbangkan. Itu tidak diberikan kepada kita. Jadi, Anda tahu, saya pikir saya bisa memerintah garis di bawah itu," ujarnya kepada wartawan, Selasa (6/8/2019).
Seperti diwartakan Sindonews sebelumnya, Darwin, Australia, disebut-sebut menjadi salah satu lokasi penempatan rudal berbasis darat Amerika Serikat (AS) untuk Asia-Pasifik. Lokasi wilayah itu berjarak sekitar 2.719 kilometer dari Jakarta, Indonesia.
Rencana penempatan rudal berbasis darat di Asia-Pasifik itu muncul setelah Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) antara Amerika Serikat dengan Rusia runtuh.
Washington resmi keluar dari pakta kontrol senjata nuklir era Perang Dingin itu 2 Agustus lalu dengan alasan Moskow melanggar perjanjian. Perjanjian INF 1987 melarang pengembangan, penempatan dan uji coba rudal berbasis darat yang memiliki jangkauan 500 kilometer hingga 5.500 kilometer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: