Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AI untuk Bantu Cegah Serangan Jantung

AI untuk Bantu Cegah Serangan Jantung Ilustrasi artificial intelligence. | Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Westmead Applied Research dari University of Sydney, pusat penelitian penyakit jantung, menerima dana AU$1 juta setelah memenangkan Google.org AI Impact Challenge untuk mengembangkan program kesehatan digital kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mencegah serangan jantung.

Uniknya, program kesehatan digital ini menggunakan jejak digital pasien yang direkam menggunakan teknologi, seperti aplikasi ponsel dan perangkat yang biasa dipakai. Perangkat dan aplikasi kemudian menggabungkan data dengan AI untuk memberikan laporan dalam bentuk pesan teks berupa penilaian risiko yang akurat bagi pasien. Berikutnya, solusi kesehatan digital baru yang disesuaikan akan dikirimkan sebagai bagian dari strategi Living Lab di Westmead.

Baca Juga: Keren, AI Bisa Perkuat Layanan Kesehatan Indonesia

Clare Chow, seorang ahli jantung di Rumah Sakit Westmead dan Sekolah Klinik Universitas Westmead, Sydney, mengatakan, fokus pada program pencegahan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah serangan.

Menurutnya nyeri dada adalah alasan paling umum bagi orang-orang yang datang ke unit gawat darutat di Australia, yang diyakini sebagai tanda peringatan dini dan identifikasi.

"Pemantauan dini dapat mencegah pasien kembali ke rumah sakit menderita serangan jantung tetapi saat ini hal ini tidak dilakukan dengan baik," kata Chow.

Chow menambahkan, intervensi kesehatan digital yang dilakukan oleh AI memiliki potensi mendisrupsi peran dokter, setidaknya dalam mendeteksi serangan jantung. Teknologi ini akan memungkinkan pasien untuk dipantau saat mereka menjalani kehidupan sehari-hari.

Selain pendanaan, pusat penelitian penyakit janjung ini juga akan memiliki akses ke bimbingan yang diberikan oleh Google. Menurut Chow, hal itu akan membantu dalam menerjemahkan penelitian ke dalam program dan dapat disampaikan lebih luas karena memiliki jangkauan yang besar.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan dan Robot Siap Ambil Alih Peran Manusia di Dunia Kerja

AI Impact Challenge dikembangkan ketika Google meluncurkan inisiatif AI for Social Good Oktober lalu yang bertujuan untuk mengarahkan sumber daya dan keahlian perusahaan yang luas dalam AI ke proyek-proyek dengan dampak positif pada masyarakat. Inisiatif ini merupakan upaya bersama antara Google.org, cabang filantropi perusahaan, dan insinyur dan peneliti Google.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: