PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memperkenalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan dengan kapasitas 101 MW. PLTD ini sebagai salah satu pembangkit yang akan menjadi sumber listrik cadangan MRT sekaligus penyuplai pasokan kelistrikan Jakarta saat situasi darurat.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Haryanto WS menjelaskan, PLTD Senayan yang mulai dioperasikan pada Oktober ini akan stand by operasi sebagai back up emergency untuk MRT dan sebagai black starter power untuk unit pembangkit di Muara Karang dan Tanjung Priok.
"Saat ini, MRT beroperasi dengan menggunakan dua sumber listrik yang berbeda sehingga apabila sumber pasokan listrik utama mengalami gangguan, akan secara otomatis beralih ke sumber cadangan," jelas Haryanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Baca Juga: Bos PLN Jawab Isu Pemotongan Gaji Karyawan untuk Kompensasi, Katanya...
"Namun, selanjutnya apabila dua pasokan tersebut mengalami gangguan seperti yang terjadi pada Minggu (4/8/2019), operasional MRT selanjutnya akan dipasok dari PLTD Senayan sebagai back up terakhir dan beroperasi delapan hingga 10 jam dengan bahan bakar full," lanjutnya.
Diketahui, PLTD Senayan ini menggunakan bahan bakar B20 dengan campuran bahan nabati sebesar 20% dengan rasio 0,21 liter bahan bakar per kWh. Angka tersebut lebih efisien jika dibandingkan dengan generator yang rata-rata memikiki rasio 0,3 - 0,32 liter bahan bakar per kWh.
Noise dari pembangkit ini telah direduksi sehingga tidak menimbulkan suara berlebihan. PLTD Senayan juga dipastikan telah mengikuti regulasi yang telah ditetapkan.
Haryanto WS menambahkan bahwa beban dan sistem jaringan Jakarta pascalistrik padam akibat gangguan jaringan transmisi 500 kV Ungaran-Pemalang sudah normal kembali.
Baca Juga: Cerita JK Soal PLN Tolak Proyek Kabel Bawah Laut Jawa-Sumatera
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti