Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Militer India dan Pakistan di Kashmir Tewaskan 10 Orang

Perang Militer India dan Pakistan di Kashmir Tewaskan 10 Orang Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Istimewa
Warta Ekonomi, Islamabad -

Sekitar delapan personil militer India dan Pakistan dilaporkan tewas di tengah pertempuran sengit di sepanjang perbatasan Line of Control (LoC) yang rapuh antara dua negara pada Kamis (15/8/2019). Pejanat Militer Pakistan membeberkan korban tewas itu disebabkan oleh dua insiden terpisah. Korban tewas termasuk tiga tentara Pakistan.

 

"Lima tentara India juga terbunuh, dengan banyak yang terluka dan bunker-bunker mereka rusak," selain itu, militer Pakistan, menambahkan baku tembak terus berlanjut seperti dikutip dari Sputnik.

 

Pada insiden terpisah dilaporkan ada dua warga sipil tewas dan satu lainnya cedera dalam baku tembak di distrik Rawalakot, kata seorang pejabat senior kepada AFP.India sendiri belum mengomentari laporan tersebut.

 

Kedua negara seperti diketahui telah berperang dua kali atas Kashmir, yang terbagi ketika keduanya mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. Masing-masing pihak mengklaim kedaulatan atas keseluruhan wilayah. 

 

Ketegangan yang ada di Kashmir meningkat pada Februari, usai serangan teroris menewaskan empat puluh personel keamanan India di wilayah itu. New Delhi menuduh Pakistan melindungi kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan melancarkan serangan udara lintas perbatasan di kamp-kampnya. 

 

Serangkaian teror meningkat dan menjadi pertempuran kecil di sepanjang perbatasan, termasuk pertempuran udara di mana setidaknya satu orang India dan satu jet Pakistan ditembak jatuh.

 

Pekan lalu, parlemen India memilih untuk mengubah konstitusi India, yang secara resmi mengakhiri status otonomi Kashmir berdasarkan Pasal 370 dan mengubah wilayah itu menjadi dua wilayah serikat yang terpisah - Jammu & Kashmir dan Ladakh.

 

Langkah itu disambut dengan permusuhan ekstrem oleh Pakistan. Seorang pejabat senior menyerukan Islamabad untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan India. Pakistan punmengusir Dubes India, sebagian memotong jalur kereta, dan menutup wilayah udara Pakistan bagi penerbangan India. (Baca juga: Krisis Kashmir, Pakistan Tutup Wilayah Udaranya untuk Penerbangan India)

 

Perdana Menteri India Narendra Modi membenarkan penghapusan Pasal 370 Kamis lalu, menuduh status itu tidak menguntungkan rakyat negara, tetapi hanya mendorong separatisme, korupsi, terorisme, dan aturan keluarga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: