Sepasang kekasih yang merupakan turis asal Prancis terancam hukuman enam tahun penjara usai diduga mencuri 40 kg pasir dari salah satu pantai di Sardinia, Italia. Menurut pihak kepolisian perbatasan, pihaknya menemukan barang bukti pasir putih yang diambil dari pantai Chia di selatan pulau Italia. Pasir yang dicuri tersebut disimpan dalam 14 botol plastik besar di bagasi mobil pasangan tersebut.
Pasangan yang tengah berlibur di Italia tersebut berencana naik feri ke Toulon, selatan Prancis, dari Porto Torres. Mereka mengatakan kepada polisi bahwa mereka mengambil pasir sebagai souvenir dan tidak tahu jika itu melanggar hukum.
Kedua pelaku saat ini terancam hukuman antara satu dan enam tahun karena otoritas Sardinia bersikap keras terhadap masalah yang telah merusak pulau itu selama bertahun-tahun seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (20/8/2019).
Pihak berwajib mengatakan telah terjadi ledakan musim panas terkait jumlah pasir, kerang dan benda pantai lainnya yang ditemukan di bagasi pelancong di bandara pulau itu. Dalam beberapa minggu terakhir saja, polisi telah menyita 10 ton pasir di Olbia, dekat dengan Costa Smeralda.
Para turis juga berisiko terkena denda hingga Rp42,6 juta, tetapi polisi kesulitan untuk menerapkan hukuman tersebut karena sebagian besar pelaku adalah pengunjung.
“Ketika mereka yang bertanggung jawab atas kejadian ini adalah orang asing, sulit untuk mengumpulkan denda,” kata Antonio Casula, kepala penjaga hutan Sardinia, kepada La Stampa, menambahkan bahwa insiden itu menjadi lebih sering terjadi.
Pasir biasanya ditempatkan di botol plastik atau tas dan diberi label dengan nama pantai dari mana asalnya. Meskipun praktik ini tampaknya tidak berbahaya, itu bukan hanya pelanggaran tetapi juga merusak lingkungan pulau.
Namun, beberapa pencuri pasir bertobat. Seorang pria dari Roma baru-baru ini mengembalikan sebotol pasir yang dicurinya sebagai seorang anak kepada walikota Cabras.
Pada tahun 2016, seorang wanita yang mengambil pasir dari Budelli, sebuah pulau di lepas Sardinia yang terkenal dengan pantai pasir merah mudanya, mengembalikannya setelah 29 tahun. Wanita itu mengirim pasir kembali dengan permintaan maaf.
“Saya membaca di beberapa surat kabar dan mendengar di TV apa pasir ini dan bagaimana pasir itu dibuat. Saya mengerti betapa uniknya Sardinia. Saya merasa bersalah," tulisnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri