Upaya meningkatkan eksplorasi dan optimasi produksi minyak dan gas bumi menjadi pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bersama para pemangku kepentingan demi ketahanan energi Indonesia di masa mendatang.
Hal ini pula yang mendorong Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex ke-43 tahun ini dengan mengusung tema 'Driving Exploration and Optimizing Existing Production for Long Term Energy Security'.
Bij Agarwal, Penjabat Presiden IPA, dalam Press Conference IPA Convex 2019 di Lobby Lounge Bimasena, The Dharmawangsa Hotel Jakarta (20/8/2019), menyatakan bahwa tema Convex tahun ini dipilih dengan mempertimbangkan kondisi sektor hulu migas Indonesia sekarang, yaitu diperlukannya upaya mengurangi defisit neraca perdagangan karena impor migas yang disebabkan tingginya tingkat konsumsi energi dibandingkan dengan produksi migas saat ini.
Upaya tersebut, menurutnya, harus dibarengi dengan peningkatan kegiatan eksplorasi guna menemukan cadangan migas baru dan optimasi produksi yang sudah ada.
"Kami optimis kondisi industri hulu migas Indonesia di masa mendatang akan lebih baik karena adanya kerja sama antara semua pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Indonesia," ungkap Bij.
Baca Juga: Membuka Ruang Investasi Migas untuk Tingkatkan Eksplorasi
Terkait fokus Pemerintah Indonesia saat ini yang menitikberatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) SDM Indonesia yang unggul, Bij mengungkapkan, industri hulu migas merupakan industri dengan nilai investasi sangat besar (dari jutaan hingga miliaran dolar AS), di mana sebagian besar pekerjanya merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang memiliki standar dan kompetensi tinggi.
Pada kesempatan yang sama, Chairperson IPA Convex 2019, Hanny Denalda mengungkapkan, jika IPA Convex 2019 memiliki sejumlah acara yang rutin dilaksanakan, Plenary Sessions, Technology Sessions, Technical Program (TPC), dan pameran yang melibatkan para pelaku di sektor migas, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Selain acara rutin, IPA Convex 2019 memiliki acara-acara baru, seperti Breakfast Meeting bagi para calon investor migas yang akan masuk ke Indonesia, dan Jam Session untuk generasi muda," ungkapnya.
Menurut Hanny, dalam kesempatan tersebut akan dipaparkan perlunya generasi muda masuk ke dalam industri hulu migas. Pada sesi ini, akan diberikan pelatihan kepada mahasiswa tentang cara membuat curriculum vitae (CV) yang menarik, terutama jika ingin berkarier di industri migas.
IPA menyadari bahwa generasi muda perlu bergabung dalam industri hulu migas demi memastikan keberlangsungan sektor ini dan adanya ketahanan energi di masa mendatang.
Baca Juga: Percepatan Proyek Hulu, Solusi Penuhi Target Migas 2025
"Kami menargetkan generasi milenial dapat memiliki presepsi yang positif dan tertarik pada industri migas nasional," harap Hanny.
Panitia IPA Convex 2019 berharap Presiden Joko Widodo dapat kembali membuka secara resmi dan melihat upaya-upaya yang telah dilakukan para investor migas di Indonesia, serta penerapan teknologi terbaru demi peningkatan produksi migas nasional bagi ketahanan energi Indonesia.
Kehadiran presiden dan para menteri tentunya dapat menjadi sinyal positif dan memberikan jaminan peraturan bagi para investor yang akan menanamkan investasinya di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti