Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negosiasi Mentok, De Gea Diprediksi Hengkang dari Man United

Negosiasi Mentok, De Gea Diprediksi Hengkang dari Man United Kredit Foto: Reuters/Darren Staples
Warta Ekonomi, Manchester -

Manchester United terancam kehilangan David De Gea. Itu terjadi lantaran negosiasi antara manajemen dengan pihak de Gea belum menemukan titik temu. 

Usaha United memagari De Gea terungkap setelah menyiapkan kontrak baru berdurasi enam tahun plus kenaikan gaji senilai 350 ribu pounds per pekan. Namun, semuanya masih terganjal lantaran sang pemain belum membubuhkan tanda tangan dan memilih melihat situasi hingga empat bulan ke depan. 

Jika benar demikian, De Gea yang kontraknya habis pada musim panas mendatang diperkenankan melakukan kesepakatan prakontrak dengan klub lain pada Januari 2020. Itu tentu bisa mengundang perhatian klub peminat untuk merekrut kiper berusia 28 tahun tersebut. 

Potensi De Gea meninggalkan Old Trafford cukup besar. Sebab sudah sejak lama Real Madrid dan Paris Saint Germain (PSG) sangat berambisi mendapatkan jasanya.

Faktanya, sejumlah upaya perekrutan sudah pernah dilakukan. Selain itu, kinerja tim di lapangan juga bisa memengaruhi komitmen para pemain. Soalnya, penggawa United diwajibkan terkena potongan gaji 25 persen jika gagal lolos ke Liga Champions.

Itu berarti upah De Gea akan turun menjadi 263 pounds per pekan jika Setan Merah gagal masuk empat besar atau memenangkan Liga Europa musim ini. Besarnya harapan agar De Gea tetap bertahan terlihat dari kebijakan pelatih Ole Gunnar Solskjaer.

Dia mempercayakan ban kapten kepada bekas bintang Atletico Madrid itu dalam beberapa laga terakhir United. Bukan hanya De Gea, United juga dipusingkan dengan situasi Alexis Sanchez. Mereka berpotensi bakal membayar hingga 36 juta pounds jika Inter Milan memutuskan mempermanenkan penyerang asal Chile itu setelah meminjam selama satu musim.

Perwakilan dari kedua klub mengadakan pertemuan secara intensif pada Rabu (21/8/2019) mengenai prosedur kepindahan Sanchez ke Giuseppe Meazza. Inter berharap kesepakatan akan selesai sebelum akhir pekan.

Tetapi, I Nerazzurri hanya akan menawarkan Sanchez kontrak senilai 150 ribu pounds per pekan jika akhirnya memutuskan dibeli resmi pada akhir musim nanti. Inter menilai Sanchez akan berusia 31 tahun sehingga enggan memberi gaji hingga 500 ribu pounds per pekan.

Artinya mengacu regulasi kontrak United diwajibkan membayar sisa dua tahun kontraknya senilai 36 juta pounds. Sementara pilihan untuk merekrut Sanchez secara permanen diyakini ditetapkan dengan harga di bawah 15 juta pounds.

Jika Inter memilih opsi itu, maka bisa meringankan beban keuangan MU ketika sisa kontrak Sanchez resmi berakhir. Meski demikian, MU masih harus membayar sebagian besar gaji Sanchez sebesar total 26 juta poundsterling untuk memfasilitasi kepergiannya pada musim panas ini.

Bila Sanchez benar hijrah ke Inter, Solskjaer tidak perlu pusing karena telah memiliki rencana matang. Juru taktik asal Norwegia itu bakal mengandalkan duet Marcus Rashford dan Anthony Martial di lini depan MU.

Martial bahkan menjadi paling menonjol lewat sumbangan dua gol di dua laga terakhir Liga Primer. Sama seperti Rashford, Solskjaer menginstruksikan agar Martial berada di pusat serangan sehingga kans mencetak gol lebih besar.

"Semakin kami membuat Martial berada dalam posisi mencetak gol, maka semakin banyak gol yang akan dia cetak. Dia mencetak gol luar biasa ke gawang Wolverhampton Wanderers, tapi saya ingin dia mencetak lebih banyak gol," ucap Solskjaer dilansir Reuters.

Namun, bergantung kepada Rashford dan Martial bukan tanpa risiko. Jika salah satunya cedera, MU akan kekurangan stok penyerang. Mengandalkan Mason Greenwood yang minim pengalaman jelas bukan pilihan ideal.

Permasalahan lain Solskjaer adalah minimnya kreativitas di lini tengah. Tiga gelandangnya, yakni Paul Pogba, Scott McTominay, dan Jesse Lingard terlalu sering merangsek ke depan. Sepintas itu terlihat efektif dengan dukungan dari bek sayap.

Tetapi, ketika permainan melambat dan MU menguasai bola, kekurangan sebenarnya menjadi begitu kentara. Soalnya MU tidak memiliki pemain bertipikal nomor 10 yang memiliki kreatif bagus dalam membangun serangan.

Akibatnya MU harus puas berbagai satu poin dengan Wolverhampton (20/8/2019). Permasalahan tersebut jelas menjadi pekerjaan besar Solskjaer sebelum menjamu Crystal Palace di Old Trafford pada lanjutan Liga Primer, Sabtu (24/8/2019).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: