Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Bidik Potensi Nilai Hingga Rp5 Triliun dalam Digitalisasi Hulu hingga Hilir

Pertamina Bidik Potensi Nilai Hingga Rp5 Triliun dalam Digitalisasi Hulu hingga Hilir Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan Minyak dan Gas 'Pelat Merah' yakni PT Pertamina (Persero) terus memperluas transformasi digitalisasi di tahun ini ke sejumlah proses bisnis yang lebih luas, mulai dari hulu hingga hilir. Adanya upaya ini untuk meningkatkan layanan eksternal maupun internal.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati memaparkan, setidaknya ada 6 program utama digitalisasi yang diusung perusahaan yang berpotensi mendatangkan nilai hingga Rp 3-5 triliun per tahun. Keenam program itu adalah Loyalty Program, Digital Refinery, Knowlegde Management & Best Practice in Upstream, Digital Procurement, Digitalisasi Korporat dan Digitalisasi SPBU & Terminal BBM.

Di sektor hulu, Pertamina telah melakukan transformasi digital dengan membangun Upstream Cloud dan Big Data Analytic, sebagai bagian dari optimasi penggunaan aplikasi Petrotechnical yang tersentralisasi dan terintegrasi. Sementara di pengolahan, Pertamina tengah menyiapkan predictive maintenance yang terintegrasi melalui adopsi advanced analytics, sehingga meminimalisir terjadinya unplanned shutdown.

Baca Juga: Anak Usaha Pertamina Hingga Perusahaan Asal Luar Negeri Bantu Percepatan Penanganan Anjungan YYA

Di hilir, Pertamina terus melanjutkan program utamanya yakni digitalisasi SPBU & Terminal BBM, sehingga bisa memonitor ketahanan stok dan distribusi BBM secara nasional. Selain itu, dalam proses pengadaan barang dan jasa, Pertamina juga menerapkan Digital Procurement yang diprediksi memberikan kontribusi efisiensi terbesar, sekitar Rp1,5-2 triliun per tahun.

Nicke melanjutkan, program ini merupakan upaya Pertamina untuk menjawab tantangan bisnis di masa mendatang dan ini adalah cara Pertamina untuk ikut beradaptasi. 

"Tujuan utama transformasi digital ini adalah untuk meningkatkan layanan Pertamina baik untuk customer ataupun proses bisnis internal. Apalagi kami memiliki ribuan SPBU dan agen LPG yang jika tidak diatur secara digital tentu akan sulit," jelas Nicke pada acara Pertamina Digital Expo 2019 di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

"Namun untuk pelaksanaannya, kami sadar bahwa kami harus bekerjasama dengan partner yang sudah berpengalaman. Karena itu, kami akan masuk ke dalam ekosistem tersebut," sambungnya.

Baca Juga: Kata Menteri Rini, Pertamina Kini Lebih Efisien Berkat...

Rangkaian Pertamina Digital Expo 2019 diikuti oleh lebih 3.000 orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Para peserta yang hadir selain dari karyawan Pertamina Group juga berasal dari perusahaan dan praktisi teknologi digital, industri migas, serta para pakar dan praktisi di bidang IT.

Berbagai acara Pertamina Digital Expo yang digelar pada 29 – 30 Agustus 2019 ini, antara lain eSport Competition; Pertamina Energy Hackathon; Digital Mass Training; Digitalk bertema bisnis; dan pameran. 

Kegiatan Pertamina Digital Expo 2019 bertujuan memperkuat kesadaran transformasi digital, meningkatkan kepemilikan bisnis terhadap tema-tema utama transformasi digital, dan membangun kapasitas dan pengetahuan digital sebagai fokus implementasi budaya digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: