AS-China Meet Up Bulan Depan Buat Damai, Semoga Bukan PHP!
Pertemuan kedua negara raksasa ekonomi terbesar di dunia, AS-China batal dilaksanakan pada September ini. Berdasarkan keterangan Kementerian Perdagangan China, pertemuan tersebut akan diundur hingga awal Oktober mendatang dan bertempat di Washington.
Melansir dari AFP, iktikad baik tersebut dilakukan oleh kedua pihak guna menyudahi pertikaian perang dagang yang sempat memanas usai aksi saling balas kenaikan tarif tepat pada Minggu (01/09/2019) lalu.
Baca Juga: AS-China Cekcok dan Inggris-Eropa Cerai, Ibarat Sebuah Keluarga: Rupiah Korban Broken Home
Nantinya, negosiasi dagang itu akan dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri China, Liu He; Perwakilan Dagang AS, Robert Lightnizer; dan Menteri Keuangan AS, Steven Munchin.
"Kedua pihak sepakat bahwa mereka harus bekerja sama dan mengambil tindakan praktis untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan. Kedua pihak akan menjaga komunikasi yang erat jelang pembahasan," jelas Kementerian Perdagangan China secara tertulis dikutip pada Jumat (06/09/2019).
Baca Juga: Antisipasi Dampak Perang Dagang, RI Harus Pacu Investasi
Kabar tersebut tentu melegakan para pelaku pasar. Dengan komitmen yang ditunjukkan AS-China, harapan akan tercapainya kesepakatan dan damai dagang masih berpeluang untuk terealisasi.
Sebagai informasi, sejak kebijakan kenaikan tarif impor ditetapkan oleh masing-masing pihak, pasar dibuat dilema dalam menentukan kebijakan investasi. Ketidakpastian perkembangan hubungan kedua negara tersebut telah berpengaruh besar terhadap pergerakan ekonomi secara global.
Baca Juga: Trump Ancam Hal Ini ke China, Ngeri Bos!
terlebih lagi, pada beberapa hari lalu, Trump secara gamblang mengancam China bahwa negara tersebut akan semakin berada pada posisi sulit jika damai dagang tak segera dicapai. Trump mnegklaim, jika ia kembali memengangkan pemilu AS pada tahun 2020 mendatang, ekonomi China akan semakin memburuk.
""Dan kemudian, pikirkan apa yang terjadi pada China ketika saya menang (pemilu). Kesepakatan akan mendapatkan semakin sulit! Pada saat yang sama, rantai suplai China akan rontok dan bisnis, pekerjaan, serta uang akan hilang," tegas Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: