Seluruh orang tua siswa PAUD Embun Nabawi, Jakarta, sepakat jika materi literasi keuangan yang dibawakan oleh tim Asuransi Astra sangat bermanfaat.
Wajah Yeti Astiningtyas, ibu dari salah satu siswa di PAUD Embun Nabawi, Jakarta, terlihat antusias mendengarkan paparan SVP Corporate Secretary, Compliance, & Risk Management Asuransi Astra, Eddy Ismanto, yang menjelaskan tentang topik pengelolaan keuangan secara efektif. Beberapa kali Yeti menganggukkan kepala dan sesekali menuliskan catatan di secarik kertas.
Yeti mengakui telah mendapat banyak ilmu dari kegiatan ini. Ia mengatakan dirinya tak memiliki pengetahuan mendalam tentang aspek keuangan. Untuk urusan pengelolaan keuangan, ia menjelaskan masih melakukannya secara sederhana seperti menabung di koperasi yang dikelola oleh ibu-ibu PKK.
"Orang seperti saya itu istilahnya kalau ada uang menabung. Kalau ada kebutuhan mendadak, kami ambil uang dari tabungan atau cari pinjaman utang. Selebihnya berpasrah diri," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Asuransi Astra Revitalisasi PAUD Embun Nabawi di Jakarta
Ia menuturkan mayoritas orang tua murid PAUD Embun Nabawi berasal dari keluarga dengan kelas ekonomi menengah ke bawah sehingga akses terhadap lembaga keuangan sangat terbatas. Ditambah lagi, pengetahuan dan pemahaman para ibu terhadap aspek keuangan masih sangat minim.
"Cara berpikir kita itu masih jalani hari ini untuk hari ini, untuk urusan besok baru dipikirkan besok. Ibaratnya, uang dari suami itu habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Memang, ada beberapa orang tua murid PAUD Embun Nabawi yang memiliki akun rekening di bank, tapi jumlahnya masih sangat sedikit. Kemudian jumlah orang tua murid yang sudah mengakses lembaga pembiayaan seperti Federal International Finance lebih sedikit lagi.
Ia mengharapkan ibu-ibu dari murid PAUD Embun Nabawi bisa mendapatkan kembali materi serupa di waktu mendatang. Ia meyakini, pemahaman yang cukup tentang keuangan akan sangat menolong dirinya dalam melakukan pengelolaan. Misalnya, hal dasar seperti membedakan antara kebutuhan dan keinginan akan sangat berdampak besar terhadap keuangan dan ekonomi keluarga.
"Sekarang kita sudah sedikit paham tentang keuangan. Mulai tahu juga soal asuransi seperti BPJS. Kemudian tahu juga soal bank dan lembaga pembiayaan," tuturnya.
Meningkatkan Literasi
SVP Corporate Secretary, Compliance, & Risk Management Asuransi Astra, Eddy Ismanto, mengatakan program literasi keuangan terhadap orang tua siswa PAUD Embun Nabawi merupakan bagian dari program #PijarIlmu yang digagas oleh perseroan. Pada kesempatan yang sama Asuransi Astra melakukan revitalisasi atas ruang belajar-mengajar PAUD yang memiliki murid sebanyak 16 orang ini.
"Program literasi keuangan di PAUD Embun Nabawi sejalan dengan strategi OJK yang pada tahun 2019 ini menyasar ibu-ibu," katanya kepada Warta Ekonomi.
Eddy Ismanto memastikan peran ibu dan perempuan sangat penting dalam hal pengelolaan keuangan keluarga. Untuk itu, ia sepakat jika perlu ada upaya ekstra keras untuk mendorong tingkat literasi keuangan para ibu dan perempuan di Tanah Air.
"Tantangannya adalah di aspek komunikasi dan penyampaian materi. Kita harus menggunakan bahasa dan istilah yang mudah dipahami ibu-ibu. Seperti tadi saya masuk ke materi pembahasan dengan memberi contoh BPJS," paparnya.
Memang, tantangan untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan di kalangan para ibu dan perempuan Indonesia masih sangat besar. Apalagi, berdasarkan catatan OJK, tingkat literasi dan inklusi keuangan di kalangan ibu dan perempuan hanya sebesar 22,5 persen dan 66,2 persen per tahun 2016.
"Kami pasti terus berupaya untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia lebih pesat lagi," tegasnya.
Perusahaan yang menjadi bagian dari Astra Financial Service ini memang memiliki komitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan. Pada tahun 2018 lalu Asuransi Astra fokus mendorong pelajar agar bisa melek keuangan sekaligus mampu mengelola uang.
"Untuk pelajar juga memiliki tantangan tersendiri. Karakter mereka punya banyak keinginan tetapi belum memiliki pendapatan. Kami memiliki pendekatan berbeda untuk pelajar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: