Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PNM Utamakan Perlindungan Konsumen Bagi UMKM

PNM Utamakan Perlindungan Konsumen Bagi UMKM Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Keuangan PT Perusahaan Nasional Madani (Persero) PNM, Tjatur H. Priyono menegaskan pentingnya perlindungan konsumen bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terlebih para nasabah di program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan program PNM ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro).

“Kita kan mau cari dari perspektif konsumennya, bagaimana kita memperhatikan mereka (pelaku UMKM) dalam rangka perlindungan konsumen itu. Namanya keluhan itu banyak terjadi di industri keuangan apalagi dengan adanya financial technology (fintech), Tapi alhamdulillah kalau di PNM sendiri kan kita punya call center layanan keluhan pelanggan dan selalu kita tindaklanjuti,” katanya kepada wartawan disela-sela acara Knowledge Sharing yang diselenggarakan oleh Managemen PT Perusahaan Nasional Madani (PT PNM Persero), Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Baca Juga: Tingkatkan Kelas Usaha Nasabah, PNM Rutin Gelar PKU 2 Bulan Sekali

Baca Juga: Sambung Internet Hingga ke Desa, Menteri Rini Dorong Produk Nasabah Mekaar Mendunia 

Lanjutnya, meski menjadi pesaing bisnis. Namun, PNM berbeda dengan fintech. Sambungnya, fintech hanya memberikan uang. Kemudian, mereka hanya fokus bagaimana meminta uangnya bisa kembali seperti apa. Namun, kalau PNM, selain memberikan pinjaman uang, para UMKM juga diberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka.

Selain itu, ia meng-update peningkatan nasabah Mekaar, saat ini sudah mencapai 5,24 juta, sedangkan stakeholder PNM meminta tahun ini jumlahnya meningkat setidaknya mencapai 5,5 juta hingga 6 juta nasabah. Perseroan menargetkan, jumlah nasabah Mekaar dapat terus meningkat hingga mencapai 8,4 juta pada 2023.

”Tercatat sampai saat ini nasabah Mekaar sudah mencapai 5,2 juta nasabah dan rasio kredit bermasalah alias tingkat non performing loan (NPL) mencapai 0,14 persen,” jelasnya.

Tambah Tjatur, pihaknya juga menargetkan penyaluran pinjaman sebesar Rp14 triliun hingga akhir tahun 2019. Dengan rinciannya, untuk nasabah Mekaar Rp10 triliun, dan nasabah UlaMM sekitar Rp3,5 triliun-Rp4 triliun. Sambungnya, hingga Juni 2019 sendiri, PNM telah menyalurkan dana sebesar Rp9,73 triliun. Secara detail besaran dana tersebut disalurkan kepada UlaMM sebesar Rp1,9 triliun dan program PNM Mekkar sebesar Rp7,7 triliun.

Hingga Juni 2019 nasabah yang tergabung dalam Mekaar mencapai 4,833 juta orang. Sementara nasabah UlaMM mencapai 71.000 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: