Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Drone AS Serang Markas ISIS di Afghanistan, 30 Warga Sipil Tewas

Drone AS Serang Markas ISIS di Afghanistan, 30 Warga Sipil Tewas Kredit Foto: (Foto: Reuters)
Warta Ekonomi, Jalalabad -

Serangan drone Amerika Serikat yang diarahkan ke tempat persembunyian kelompok militan Negara Islam (Islamic State/IS) di Afghanistan menewaskan sedikitnya 30 warga sipil usai menghantam sebuah perkebunan kacang pinus. Para korban merupakan para pekerja perkebunan yang tengah beristirahat usai menyelesaikan pekerjaan mereka.

 

Menurut keterangan tiga pejabat Afghanistan, serangan yang terjadi pada Rabu malam itu juga melukai 40 orang, pekerja dan petani di wilayah pegunungan Wazir Tangi, sebelah timur Provinsi Nangarhar.

 

"Para pekerja telah menyalakan api unggun dan duduk bersama ketika sebuah drone menargetkan mereka," ujar Kepala Suku Malik Rahat Gul kepada Reuters melalui telepon dari Wazir Tangi.

 

Menurut Kementerian Pertahanan Afghanistan dan seorang pejabat senior AS di Kabul membenarkan serangan pesawat tak berawak itu, tetapi tidak menyebutkan rincian korban sipil.

 

”Pasukan AS melancarkan serangan drone terhadap teroris Da'esh (IS) di Nangarhar, ” terang Juru Bicara Pasukan AS di Afghanistan, Kolonel Sonny Leggett dalam pernyataannya. 

 

"Kami menyadari dugaan kematian non-kombatan dan bekerja sama dengan pejabat setempat untuk menentukan fakta-faktanya."

 

Baca Juga: Berkat Indonesia, Misi PBB di Afghanistan Diperpanjang

 

Haidar Khan, yang mempunyai ladang kacang pinus, mengatakan sekitar 150 pekerja ada di sana untuk panen, termasuk beberapa pekerja masih belum ditemukan dan yang dikonfirmasi meninggal dan terluka.

 

3g6gq42w9se0scfc82n8_15359.jpg

 

Seorang yang selamat dari serangan drone tersebut menyebutkan ada sekitar 200 buruh tengah tidur di lima tenda yang diletakkan di dekat pertanian ketika serangan itu terjadi.

 

"Beberapa dari kami berhasil melarikan diri, beberapa terluka tetapi banyak yang terbunuh," kata Juma Gul, seorang penduduk Provinsi Kunar timur laut yang telah melakukan perjalanan bersama para pekerja untuk memanen dan mengupas kacang pinus pekan ini.

 

Geram dengan serangan itu, beberapa warga provinsi Nangarhar menuntut permintaan maaf dan kompensasi moneter dari pemerintah AS.

 

“Kesalahan seperti itu tidak bisa dibenarkan. Pasukan Amerika harus menyadari (mereka) tidak akan pernah memenangkan perang dengan membunuh warga sipil tak berdosa,” ujar Javed Mansur, seorang warga Kota Jalalabad.

 

Diketahui, puluhan pria setempat bergabung dalam protes menentang serangan pada Kamis pagi ketika mereka membantu membawa mayat para korban ke Kota Jalalabad dan kemudian ke lokasi pemakaman.

 

Pada insiden terpisah, ada sekitar 20 orang dilaporkan tewas dalam serangan bom truk bunuh diri yang dilakukan Taliban di Provinsi Zabul, selatan Afghanistan pada Kamis.

 

PBB menyebut hampir 4.000 warga sipil di Afghanistan terbunuh atau terluka pada paruh pertama tahun ini. Jumlah itu termasuk peningkatan besar dalam korban yang ditimbulkan oleh pasukan asing yang dipimpin pemerintah Afghanistan dan AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: