Bisnis rumah pusat kebugaran (Fitness) di kota besar seperti Surabaya kian banyak diminati di semua kalangan mulai dari dewasa hingga remaja. Dengan peluang itu sebagai pengusaha di kota Surabaya berani berinvestasi hingga milyar rupiah karena bisnis tersebut dianggap menjanjikan.
Hal itu diungkapkan Owner Strongest Fitness Junaidi bahwa bisnis rumah kebugaran di kota besar masih tetap menjanjikan walaupun banyak tantangan dalam menjalankan bisnis itu.
Menurutnya kebutuhan masyarakat akan gaya hidup sehat dengan berolah raga di pusat kebugaran terus meningkat di Surabaya. Saat ini kata Junaidi, tren orang datang dan berolah raga di tempat kebugaran tidak sekedar untuk penampilan yang lebih menarik, misalnya lebih tampak seksi untuk kaum wanita atau perkasa untuk kaum pria, tetapi juga ingin hidup sehat atau bahkan bisa terhindar dari berbagai penyakit karena kurangnya berolah raga disamping juga ingin meningkatkan karir. Karena alasan itu pula peminat pusat kebugaran terus mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan datang dari semua lapisan masyarakat, mulai kalangan menengah ke atas sampai menengah ke bawah, sehingga menjadikan kota ini sebagai peluang untuk bisnis pusat kebugaran.
“Sebagai pemain lokal, kami juga ingin mengambil peluang bisnis fitness yang tumbuh pesat ini,” tegas Junaidi usai soft opening Strongest Fitness di BG Junction Surabaya, Kamis (19/9/2019).
Baca Juga: Gaya Hidup Masyarakat Berubah, Ini Dia Brand Franchise Paling Diminati
Baca Juga: Sustainable Fashion Disebut Sebagai Gaya Hidup Masa Kini
Lebih lanjut pria ini mengungkapkan, untuk membuka tempat kebugaran itu, pihaknya beranin menginvestasikan dana sebesar Rp2,5 miliar. Harapannya, dengan investasi itu juga bisa menangkap peluang bisnis dari tempat kebugaran di kota Surabaya yang terus tumbuh karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan gaya hidup sehat dengan berolah raga di pusat kebugaran.
“Kehadiran kami di mal yang lokasinya di Surabaya ke arah utara ini juga diantaranya untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat menengah ke bawah ini,” ujar Junaidi yang kini sudah memiliki hampir 379 orang anggota member
Dia menambahka pula, minat kalangan menengah ke bawah serta kaum remaja terhadap tempat kebugaran belakangan merupakan peluang pasar yang bagus untuk dikembangkan. Mereka yang selama ini akses ke tempat hiburan terkendala waktu, lokasi dan biaya ini juga membutuhkan edukasi yang cukup. Terutama kaum remaja yang selama ini lebih banyak mengutamakan bermain gadget ketimbang berolah raga membutuhkan edukasi.
“Untuk menginspirasi kaum remaja mau menjaga kesehatan dengan berolah raga di tempat fitness ini kam pun menggaet Jihan Ade Riani Junior peraih Putri Remaja Indonesia 2019 sebagai brand ambassador kami,” bebernya.
Meski demikian lanjutnya, banyak pemain asing dalam bisnis ini, pihaknya optimistis bisa bersaing karena pangsa pasarnya cukup luas dan konsep ditawarkan juga berbeda yang sebetulnya merespon keluhan orang terhadap pusat kebugaran. Dimana mereka mengeluhkan olah raga yang diikuti dengan diet dan suplemen. Mereka ingin olah raga tanpa diet dan asupan suplemen lain.
“Prinsip olahrga yang harus diet dan suplemen memang satu kebenaran, tetapi mereka juga ingin bagaimana olah raga tanpa diet segala karena hal itu membuat mereka tambah stres setelah seharian bekerja keras. Dari pengalaman mereka ini kami membuat konsep olah raga tanpa diet dan suplemen. Kami juga memberi pilihan dengan atau tanpa alat di tempat fitness yang kami hadirkan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: