Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ledekan Rouhani untuk Sistem Pertahanan AS yang Gagal Tangkis Rudal Houthi

Ledekan Rouhani untuk Sistem Pertahanan AS yang Gagal Tangkis Rudal Houthi Kredit Foto: Pbs.org
Warta Ekonomi, Teheran -

Gagalnya sistem pertahanan Amerika Serikat (AS) yang digunakan Arab Saudi membuat Presiden Iran Hasan Rouhani menyebut sangat memalukan. Pasalnya, serangan kelompok Houthi sukses menghancurkan fasilitas minyak Saudi Aramco pekan lalu. 

Rouhani meledek AS dengan menyebut orang-orang Yaman telah membuat malu negara adidaya itu.

"Faktanya, rakyat Yaman telah mempermalukan Amerika Serikat," kata Rouhani dalam komentar yang di-posting di situs resminya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (15/9/2019).

Baca Juga: Rouhani Batal Hadir di Sidang Umum PBB karena AS Enggan Bikin...

Menurut Rouhani, kelemahan AS sudah tak bisa disembunyikan lagi usai kejadian ini terjadi. Sebabnya lemahnya radar dan pertahanan yang dimiliki tak mampu mencegah datangnya rudal dari musuh.

Pekan lalu, gerakan Yaman Houthi memperingatkan Arab Saudi akan serangan baru yang lebih merusak fasilitas vital negara itu jika Riyadh melanjutkan aksi militer terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.

Pada 14 September, perusahaan minyak milik Arab Saudi Aramco harus menutup dua fasilitasnya setelah mereka dihantam oleh serangan drone dan kemudian terbakar. Insiden itu menyebabkan pengurangan produksi minyak sebesar 5,7 juta barel per hari atau sekitar setengah dari produksi minyak harian Arab Saudi.

Baca Juga: Hassan Rouhani: Serangan Drone ke Kilang Minyak Arab Saudi Merupakan Aksi Balasan

Setelah serangan itu, sejumlah negara, termasuk Arab Saudi sendiri, AS, Inggris dan Jerman menyalahkan serangan terhadap Iran.

Kemudian, Kementerian Pertahanan Saudi mengadakan konferensi pers pekan lalu untuk mempresentasikan apa yang digambarkannya sebagai bukti keterlibatan Iran dalam serangan itu.

Iran telah membantah semua tuduhan, menunjukkan bahwa gerakan Yaman Houthi telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: