Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan realisasi defisit anggaran dalam APBN hingga Agustus 2019 mencapai Rp199,06 triliun atau 1,24% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi defisit anggaran ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp1.189,28 triliunĀ atau 54,93% dari target serta belanja negara Rp1.388,33 triliun atau 56,4% dari pagu.
Pendapatan negara tersebut mencakup penerimaan perpajakan Rp920,15 triliun atau 51,51% dari target, penerimaan negara bukan pajak Rp268,16 triliun atau 70,89% dari target dan hibah Rp960,5 miliar atau 220,65% dari target.
Baca Juga: Berat, Kalau Pindah Ibu Kota Pakai APBN Terlalu Berat
Penerimaan perpajakan tersebut berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp801,16 triliun atau 50,78% dari target dan penerimaan kepabeanan dan cukai Rp119 triliun atau 56,98% dari target.
"Realisasi penerimaan pajak masih mampu tumbuh sebesar 0,21% (yoy), utamanya ditopang oleh penerimaan dari Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)," kata Menkeu dalam jumpa pers perkembangan APBN di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Sedangkan realisasi belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp857,73 triliun atau 52,5% dari pagu serta transfer ke daerah dan dana desa Rp530,61 triliun atau 64,2% dari pagu.
Realisasi belanja pemerintah pusat ini mengalami peningkatan sebesar 6,9%, utamanya diakibatkan oleh realisasi belanja bantuan sosial yang mencapai Rp78,66 triliun atau 77,1% dari pagu APBN atau meningkat sebesar 34,5%.
"Kenaikan ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk senantiasa menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan dalam mencukupi kebutuhan hidup serta bagian dari upaya untuk mengurangi kesenjangan di Indonesia," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: