Presiden Prancis Dorong AS dan Iran Segera Lakukan Pertemuan, Untuk Apa?
Presiden Prancis, Emanuel Macron meminta Amerika Serikat dan Iran untuk segera melakukan pembicaraan terkait kesepakatan nuklir 2015. Macron mengatakan jika selain AS dan Iran, negara lain yang menjadi penandatangan kesepakatan itu juga harus terlibat dalam pembicaraan tersebut.
"Lebih dari sebelumnya, saya sangat tulus dan sangat percaya bahwa saatnya telah tiba untuk memulai kembali perundingan antara AS, Iran, para penandatangan JCPOA, dan negara-negara di kawasan yang pertama dan terutama dipengaruhi oleh keamanan dan stabilitas," ucap Macron, menggunakan nama resmi kesepakatan nuklir.
Baca Juga: Kompak, Prancis, Jerman, Inggris Tuduh Iran sebagai Pelaku Serangan
Macron berkomentar di Sidang Majelis Umum PBB di New York, seperti yang diwartakan PressTV pada Rabu (25/9), lantas menetapkan empat syarat untuk pembicaraan semacam itu.
“Jadi, apa yang harus menjadi kondisi, persyaratan, tujuan dan target negosiasi ini? Pertama-tama, kepastian bahwa Iran tidak pernah memperoleh senjata nuklir yang dikembangkan. Kedua, solusi untuk krisis di Yaman," ucapnya.
“Ketiga, rencana keamanan regional, yang juga menggabungkan krisis lain di kawasan ini dan keamanan navigasi laut. Dan akhirnya, pencabutan sanksi ekonomi. Saya sama sekali tidak naif dan saya tidak percaya pada mukjizat. Saya percaya bahwa dibutuhkan keberanian untuk membangun perdamaian. Dan itulah mengapa penting bagi AS, Iran dan para penandatangan perjanjian ini untuk menunjukkan keberanian ini," terang Macron.
Ia menyebutkan, dia tidak naif atau tidak percaya pada mukjizat, tetapi mengatakan sudah waktunya untuk membangun perdamaian. “Dibutuhkan keberanian untuk membangun perdamaian,” terang Macron.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: