Ini Transkrip Percakapan Telepon Trump-Presiden Ukraina yang Resmi Dirilis
"Hal lain, ada banyak pembicaraan tentang putra (mantan Wakil Presiden Joe) Biden, bahwa Biden menghentikan penuntutan dan banyak orang ingin mengetahui tentang hal itu sehingga apa pun yang dapat Anda lakukan dengan Jaksa Agung akan menjadi hebat. Biden berkeliling membual bahwa dia menghentikan penuntutan jadi jika Anda bisa melihatnya ... Kedengarannya mengerikan bagi saya," kata Trump lagi seperti dilansir dariĀ Sputnik, Kamis (26/9/2016).
Zelensky kemudian berjanji bahwa jaksa yang ia pilih akan melihat situasi, khususnya kepada perusahaan yang disebutkan Trump.
"Masalah penyelidikan kasus ini sebenarnya adalah masalah memastikan untuk mengembalikan kejujuran sehingga kami akan mengurus itu dan akan bekerja pada penyelidikan kasus ini, "katanya.
Secara signifikan, Trump tampaknya tidak menyebutkan bantuan militer atau ekonomi AS ke Ukraina. Ini menantang klaim yang dibuat oleh Demokrat, yang memprakarsai penyelidikan pemakzulan terhadap Trump pada hari Selasa, dan menuduh bahwa ia mungkin telah memerintahkan pembekuan sekitar USD400 juta bantuan militer ke Ukraina pada hari-hari sebelum panggilan telepon Zelensky, konon untuk menekan agar bekerja sama dalam penyelidikan Biden.
Baca Juga: Ini Kata Trump Soal Rencana Pemakzulan oleh Lawan Politiknya
Zelensky memang menyebut bantuan militer AS, tetapi hanya mengucapkan terima kasih kepada Trump.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda yang luar biasa di bidang pertahanan. Kami siap untuk terus bekerja sama untuk langkah selanjutnya, khususnya, kami hampir siap untuk membeli lebih banyak Javelin dari Amerika Serikat untuk tujuan pertahanan," kata Zelensky.
Setelah transkrip tersebut dirilis, Trump melalui akun Twitternya bertanya apakah Partai DemoDemokrat akan "meminta maaf" kepadanya "setelah melihat apa yang dikatakan dalam panggilan dengan Presiden Ukraina."
"Seharusnya itu adalah seruan yang sempurna!" kata Trump. "Tidak ada Presiden dalam sejarah negara kita yang diperlakukan sama buruknya dengan saya," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: