Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buntut Serangan Kilang Minyak Saudi, Iran 'Diancam' Negeri Paman Sam, Duh Ngeri!

Buntut Serangan Kilang Minyak Saudi, Iran 'Diancam' Negeri Paman Sam, Duh Ngeri! Kredit Foto: Foto/Twitter @ASNA20
Warta Ekonomi, Surakarta -

Iran telah meluncurkan inspeksi keamanan di kilang minyak dan gas utama Teluk, termasuk serangan di dunia maya, menurut Kantor Berita Kementerian Perminyakan Shana. Kabar itu dirilis setelah muncul media Amerika Serikat (AS) melaporkan potensi serangan siber pemerintahan Trump ke ibu kota Iran, Teheran.

AS dikabarkan tengah mempertimbangkan serangan dunia maya terhadap Iran pascaserangan 14 September di kilang minyak Saudi—pemerintah AS menuduh Iran sebagai dalang kejadian itu.

“Musuh kita menganggap domain siber sebagai salah satu area utama ancaman terhadap negara, terutama Iran,” kata Kepala Pertahanan Sipil, Gholamreza Jalali, dikutip dari Reuters, Jumat (27/9/2019).

Baca Juga: Data Penumpang Lion Air Grup Beredar Di Internet, AWS Yakin Layanannya Aman

Ia bertanggung jawab atas keamanan siber Iran sehingga menyerukan peningkatan keamanan di instalasi industri demi menghadapi potensi serangan siber AS.

Setelah muncul laporan di media sosial soal serangan dunia maya terhadap beberapa petrokimia dan perusahaan lain di Iran, badan negara Iran yang bertanggung jawab atas keamanan dunia maya mengatakan belum ada serangan yang berhasil diluncurkan.

Sebelumnya, Netblocks, organisasi yang memantau konektivitas internet melaporkan, ada gangguan intemiten ke sejumlah layanan internet di Iran.

Iran telah lama bersiaga atas ancaman serangan dunia maya oleh negara-negara asing. Amerika Serikat dan Israel secara diam-diam menyabotase program nuklir Iran pada 2009 dan 2010 dengan virus komputer Stuxnet yang kini terkenal, menghancurkan sentrifugal Iran yang memperkaya uranium.

Sekadar informasi, Iran membantah pernyataan AS yang menuding mereka sebagai dalang di balik penyerangan fasilitas minyak di Arab Saudi.

Kepala Zona Energi Ekonomi Khusus Pars (PSEEZ), Pirouz Mousavi memeriksa area tersebut dan bertemu dengan para manajer senior, termasuk mereka yang bertanggung jawab atas keamanan dunia maya dan tanggap darurat, menurut laporan media Shana beberapa waktu lalu.

PSEEZ didirikan pada tahun 1998 untuk mengembangkan sumber daya minyak dan gas di bidang South Pars, reservoir gas alam terbesar di dunia. Lapangan lepas pantainya terletak di antara Iran dan Qatar, disebut sebagai Lapangan Utara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: