Soal Pemakzulan Dirinya, Donald Trump Emosi den Bilang. . .
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut dengan kata kasar di Twitter yang ditujukan pada Partai Demokrat dan pengungkap fakta (whistleblower) di Ukraina. Hal tersebut perihal upaya pemakzulannya oleh Kongres Amerika. Ia beranggapan, Amerika Serikat akan dilanda perang saudara jika dirinya dimakzulkan.
Partai Demokrat yang menguasai Kongres saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan tujuan pemakzulan Presiden Trump. Penyelidikan tersebut perihal skandal percakapan telepon antara Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bulan Juli.
Pada percakapan telepon itu, Trump dituding menekan Zelensky agar menindak putra mantan wakil presiden AS Joe Biden, Hunter Biden, atas dugaan korupsi dan pencucian uang dalam menjalankan bisnis gas di Ukraina. Joe Biden saat ini menjadi bakal calon presiden Partai Demokrat untuk pemilu AS tahun 2020.
Baca Juga: Rekam Wanita Mandi, Pilot AU Amerika Serikat Dihukum 5 Tahun Penjara
Pada cuitannya di Twitter, Presiden Trump mengutip kontributor Fox News, Pastor Robert Jeffress, yang mengklaim pelengseran Trump yang sukses dari Oval Office Gedung Putih akan menyebabkan fraktur seperti perang saudara di Amerika Serikat yang tidak akan pernah sembuh.
"Nancy Pelosi (ketua DPR AS) dan Demokrat tidak bisa menghentikan permainan impeachment (pemakzulan). Mereka tahu mereka tidak bisa mengalahkannya (Trump) pada 2016 (Trump melawan) Hillary Clinton, dan mereka semakin menyadari kenyataan bahwa mereka tidak akan menang melawannya pada tahun 2020, dan impeachment adalah satu-satunya alat yang harus mereka dapatkan," bunyi tweet Trump, Senin (30/9/2019), mengutip Jeffress.
"Singkirkan Donald J Trump—Dan Demokrat tidak peduli jika mereka membakar dan menghancurkan negara ini dalam prosesnya. Saya belum pernah melihat orang Kristen Evangelis lebih marah atas masalah apa pun daripada upaya untuk secara tidak sah mendepak Presiden ini dari jabatannya, membatalkan (pemilu) tahun 2016," lanjut Trump yang masih mengutip Jeffress.
"Pemilu, dan meniadakan suara jutaan Evangelis dalam proses. Mereka tahu satu-satunya pelanggaran impeachable yang telah dilakukan Presiden Trump adalah mengalahkan Hillary Clinton pada 2016. Itu adalah dosa yang tidak dapat diampuni di mana Demokrat tidak akan pernah memaafkannya," sambung komentar Jeffress yang di-tweet-kan Trump.
"Jika Demokrat berhasil mengeluarkan Presiden dari jabatannya (yang tidak akan pernah terjadi), itu akan menyebabkan pecahnya perang sipil di negara ini yang tidak akan pernah disembuhkan oleh negara kita," imbuh Jeffress.
Baca Juga: Soal Percakapan Donald Trump dengan Pemimpin Dunia, Gedung Putih Bilang. . .
Delapan cuitan tersebut ditulis Trump dalam dua jam, di mana pemimpin Amerika itu memperingatkan konsekuensi besar terhadap whistleblower yang mengajukan pengaduan pelenggaran atas panggilan teleponnya dengan Presiden Ukraina pada bulan Juli lalu.
Trump menyebut jika dia pantas untuk bertemu dengan whistleblower, yang dia tuduh mewakili percakapan sempurna dengan pemimpin asing dengan cara yang sama sekali tidak akurat dan curang.
Trump juga menuliskan twitt kepada ketua Komite Intelijen Parlemen AS Adam Schiff, dengan menyebut kebohongannya merupakan cara yang paling terang-terangan dan menyeramkan yang pernah dilihat di kamar besar.
"Kebohongannya dibuat dengan cara yang paling terang-terangan dan seram yang pernah terjadi di great chamber (ruang besar). Dia menulis dan membaca hal-hal buruk, lalu mengatakan itu dari mulut Presiden Amerika Serikat. Saya ingin Schiff ditanyai di tingkat tertinggi atas penipuan dan pengkhianatan," imbuh Trump yang dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: