- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Kemenko Perekonomian dan Bulog Dukung Kementan Dorong Promosi Konsumsi Kedelai Lokal
Menurut Darto, sebagai sumber protein yang murah dibanding daging ayam, telur, dan ikan, keberdaan kedelai lokal bisa dikembangkan dengan baik dari hulu hingga hilir. IKM pun perlu jaminan bahan baku untuk keberlanjutan usahanya. "Sebagai sumber protein yang murah, pemerintah perlu terus mendorong perluasan budidaya kedelai lokal," katanya.
Keberadaan kedelai lokal juga bisa menghemat devisa negara dan mengurangi risiko kelangkaan bahan baku. "Dan yang tak kalah penting, dengan kedelai lokal bisa menyehatkan masyarakat," tambah Darto.
Baca Juga: Kementan Percepat Investasi, Naik Tajam 150,7 Persen
Bulog Bisa Jadi Bufferstock Kedelai
Di tempat yang sama, Kepala Divisi Pengadaan Pangan Lain Perum Bulog, Yayat Hidayat Fatahilah mengatakan ke depan Bulog bisa jadi buffer stock kedelai. Hal itu sesuai regulasi pemerintah seperti yang termaktub dalam Inpres No.5/ 2015, Bulog bisa beli beras ke petani dengan harga Rp7.300/kg.
"Di kedelai pun kalau nanti sudah ada harga pembelian pemerintah, Bulog bisa beli kedelai ke petani dengan harga Rp8.500 per kilogram," bebernya.
Yayat menambahkan setelah ada ketentuan harga pembelian pemerintah yang nantinya diatur melalui Inpres, Bulog bisa beli langsung ke petani kedelai lokal. Selanjutnya, Bulog bisa menyalurkan kedelai lokal ke sejumlah pengrajin tahu tempe, koperasi, dan IKM lainnya.
"Saat ini, Bulog belum bisa leluasa karena dalam membeli kedelai hanya berdasarkan harga acuan pembelian dari Permendag," terangnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan menegaskan pihaknya terus mendorong kedelai lokal ini. Karena itu, ia mengaku menginisiasi Rakor menggandeng Bulog dan Kemenko Perekonomian tersebut untuk bersama-sama mecari strategi pengembangan kedelai lokal.
"Kedelai lokal bisa di-branding dan dijual khusus dengan harga mahal. Kedelai lokal yang ditanam petani bisa dijual ke rumah sakit, sekolah, panti jompo, dan konsumen khusus," jelasnya. "Dari konsumen bersegmen khusus ini harga jual petani akan tinggi dan memacu semangat petani menanam kedelai seluas-luasnya," tandas Suwandi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum