Bank Indonesia (BI) mencatat indeks keyakinan konsumen (IKK) September 2019 turun sebesar 1,3 poin menjadi 121,8.
Melemahnya optimisme konsumen ini disebabkan oleh penurunan indeks kondisi ekonomi (IKE) saat ini sebesar -2,8 poin menjadi 107,5 pada September 2019. Sementara indeks ekspektasi kondisi ekonomi (IEK) meningkat 0,2 poin menjadi 136,2.
"Optimisme konsumen tetap terjaga, meskipun sedikit mengalami pelemahan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (4/10/2019).
Baca Juga: Investasi dan Ekspor Loyo, Konsumsi Jadi Tumpuan
Onny mengatakan, optimisme konsumen yang terjaga ditopang oleh persepsi yang tetap positif terhadap kondisi ekonomi saat ini dan meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi mendatang.
Persepsi konsumen yang tetap positif terhadap kondisi ekonomi saat ini terutama didukung oleh meningkatnya keyakinan terhadap kondisi penghasilan saat ini.
"Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang meningkat terutama didorong oleh membaiknya ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan tenaga kerja," ucapnya.
IKK diperoleh dari rata-rata IKE dan IEK, yang menggambarkan keyakinan konsumen terhadap perekonomian pada September. Sementara, IEK adalah optimisme konsumen terhadap perekonomian hingga enam bulan ke depan.
Baca Juga: Keren, Indeks Ketahanan Pangan Indonesia Terus Meningkat
Berdasarkan laporan BI, hasil survei juga menunjukkan bahwa konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga mengalami peningkatan pada Desember 2019. Hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi harga (IEH) tiga bulan mendatang yang tercatat sebesar 175,3, meningkat dibandingkan 165,5 pada bulan sebelumnya.
"Peningkatan harga ini terutama disebabkan oleh peningkatan permintaan barang dan jasa pada periode Natal dan Tahun Baru," pungkas Onny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: