Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siapa Bilang Sri Mulyani Masuk Lagi Kabinet Kerja Jilid II?

Siapa Bilang Sri Mulyani Masuk Lagi Kabinet Kerja Jilid II? Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Menteri Keuangan menyatakan telah mencairkan THR sebesar Rp19 triliun atau 19 persen dari proyeksi kebutuhan dana (Rp20 triliun) yang digunakan untuk membayar THR bagi PNS, Prajurit TNI dan Polri sebesar Rp11,4 triliun dan penerima pensiun atau tunjangan sebesar Rp7,6 triliun. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo diperkirakaan masih membutuhkan tenaga Sri Mulyani untuk kabinet periode 2019-2024 mendatang. Namun, Jokowi masih merahasiakan pos kementerian mana yang akan diduduki mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. Saat ini Sri Mulyani duduk sebagai Menteri Keuangan.

Hal itu terangkum dalam wawancara John Micklethwait, Editor in Chief of Bloomberg, dengan sang presiden. Wawancara tersebut membahas berbagai aspek program 2019-2024 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Jokowi beralasan bahwa selama bekerja lima tahun telah banyak capaian yang diraih perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 itu. Di antaranya berhasil meningkatkan pendapatan pajak dan menjaga defisit anggaran tetap terkendali.

Baca Juga: Anak Muda Mau Sukses? Nih Wejangan dari Bu Menkeu, Katanya . . .

Variabel ekonomi lainnya seperti inflasi tetap baik dalam kisaran target bank sentral 2,5%-4,5%. Di sisi lain, tingkat pengangguran berada pada level terendah lebih dari dua dekade.

Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku masih terdapat beberapa sektor ekonomi yang tidak bertumbuh. Salah satunya ekspor yang merosot selama 10 bulan berturut-turut pada Agustus, dan defisit transaksi berjalan sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB), masih menjadi kerentanan utama bagi perekonomian.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi selama lima tahun mengalami stagnasi di angka 5%. Bahkan pemerintah telah dua kali merevisi proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini lebih rendah yakni 5,08% dibandingkan dengan 5,3% di awal tahun. Ekonomi diproyeksikan tumbuh 5,3% tahun depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: