Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tersebar Isu Buzzer, Istana: Karang-Karangan Netizen Itu!

Tersebar Isu Buzzer, Istana: Karang-Karangan Netizen Itu! Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka Penyampaian Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) RI Tahun Sidang 2019-2020 yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat, 16 Agustus 2019. | Kredit Foto: Setpres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Staf khusus presiden bidang komunikasi, Adita Irawati, membantah adanya isu buzzer istana yang belakangan santer terdengar di kalangan warganet. “Buzzer istana ini kan istilah yang diciptakan oleh netizen. Kami itu secara official kita enggak pernah ada buzzer istana,” ujar Adita ditemui di sela gelaran Siberkreasi di Jakarta, Sabtu (5/10/2019).

Namun, Adita tidak memungkiri banyak warganet militan yang membentuk polarisasi untuk mendukung blok tertentu. Di antara blok-blok tersebut, menurut diam ada yang bersifat organik atau asli manusia bukan mesin, tetapi ada pula yang bersifat anorganik.

Baca Juga: Disebut Buzzer Jokowi Tak Tersentuh Hukum, Respons Istana Datar!

“Nah yang organik ini, ini betul-betul militansinya luar biasa sehingga (dalam tanda kutip membela, men-defense, apa yang menjadi program atau keputusan dari pemerintah,” kata Adita.

Di antara mereka yang organik, Adita mengakui, sebagian besar adalah relawan. Mereka biasanya melakukan hal tersebut tanpa ada instruksi.

“Kita tidak bisa menyalahkan, tidak bisa melarang juga. Kita apresiasi, tapi kembali lagi mari kita juga melihat bagaimana kemudian inisiatif itu tidak menjadikan polarisasi makin tajam karena tidak baik juga untuk negara kita ke depan,” ujar Adita.

Baca Juga: Era Medsos, Banyak Buzzer Berilmu Dangkal dan Era Matinya Kepakaran

Adita mengimbau mereka yang “militan” untuk menahan diri. Sebab, hal yang terpenting saat ini, menurut dia, adalah bersatu, solid, dan fokus dalam pembangunan.

“Militansi itu bagus, loyal itu bagus, tapi lebih baik kalo kita juga menahan diri untuk kemudian melakukan itu dengan cara-cara yang lebih positif,” ujar Adita.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: