Turki bersiap meluncurkan operasi militer untuk menginvasi Suriah. Target Mereka adalah kelompok Kurdi. Kementerian Pertahanaan Turki mengonfirmasi persiapan operasi militer tersebut sudah lengkap.
"Pembentukan zona aman atau koridor perdamaian sangat penting untuk berkontribusi pada stabilitas dan kedamaian wilayah kami dan bagi warga Suriah untuk hidup dengan aman," kata kementerian itu dalam pernyataan di Twitter yang dilansir Selasa (8/10/2019).
Sebelumnya dikabarkan pada Senin (7/10/2019) malam, Turki dilaporkan sudah melakukan serangan udara terhadap pos pemeriksaan Samalka di wilayah perbatasan Suriah-Irak. Menurut kantor berita negara Suriah, SANA, serangan yang menargetkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) itu menghancurkan dua jembatan.
Baca Juga: Erdogan Sebut Turki Akan Jalankan Operasi Militer ke Suriah
Laporan lain dari media Arab Saudi, al-Ikhbariya, menyebutkan pesawat-pesawat Turki menyerang markas SDF di provinsi Hasakah. Ankara selam ini menganggap milisi Kurdi YPG yang merupakan bagian dari SDF adalah kelompok teroris.
Terkait hal ini, Mevlut mengatakan, sifat operasi militer tersebut hanya sementara dan akan menghormati wilayah-wilayah Suriah.
"Kehadiran Turki di timur laut Suriah hanya sementara, dan Ankara menghormati integritas wilayah Suriah," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Senin dalam percakapan dengan rekannya dari Iran Mohammad Javad Zarif.
Zarif menjawab bahwa Iran menentang operasi militer di Suriah dan menyerukan untuk menghormati integritas teritorial negara tersebut.
Pada hari Sabtu pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Ankara dapat melancarkan operasi militer —oleh Washington Post dijuluki Operation Peace Fountain— di Suriah dalam beberapa hari mendatang untuk memaksa para petempur Kurdi untuk mundur dari daerah perbatasan.
Sedangkan Gedung Putih telah menegaskan bahwa pasukan Amerika Serikat tidak akan mendukung operasi militer Turki dan akan mundur dari daerah tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: