Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan penyusunan Kabinet Kerja Jilid II Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diwarnai cinta segitiga.
Ia mengatakan cinta segitiga ini terjadi di antara Jokowi, poros Teuku Umar yakni PDI Perjuangan dan poros Gondangdia atau Partai NasDem.
"Saya menyebut penyusunan kabinet ini cinta segitiga antara Jokowi dengan poros Gondangdia, dan Poros Teuku Umar," katanya kepada wartawan, Sabtu (12/10/2019).
Baca Juga: Jokowi Masih Timang-Timang Perppu KPK, Pengamat: Emang Perlu?
Baca Juga: Soal Menteri Kabinet Jokowi, Coba Tanya ke Bu Mega
Lanjutnya, sebagai presiden terpilih, Jokowi berusaha menjada keseimbangan di dalam parpol pendukungnya, Menurutnya, keseimbangan ini, berhubungan dengan poros Gondangdia dan Teuku Umar yang nampaknya sedang cukup tegang.
Sambungnya, ia mengatakan kedua poros ini memiliki pandangan yang berbeda soal pemilihan partai di koalisi.
"Pak Jokowi memerlukan dua-duanya, tapi dua-duanya juga punya motivasi berbeda. Misal dari poros Gondangdia, tidak mau ada partai baru masuk karena jatah menterinya bisa berkurang. Tapi dari kacamata Teuku Umar ya mungkin memikirkan nanti 2024 barangkali bisa koalisi dengan Partai Gerindra, dengan Prabowo," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan sementara kedua poros bersitegang, Jokowi justru berpikir untuk mempertahankan yang ada dan menambah kekuatan.
"Dari kacamata Pak Jokowi saya sekarang melihat koalisi baru 60 persen. Kalau 60 persen kan ada apa-apa nanti tinggal 50 persen, susah. Jadi mau tambah kursi partai menjadi 70 persen," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil