Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief mengatakan kalau lembaga antirasuah tersebut tidak lagi dilibatkan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk menyaring calon menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
Menurut dia, Jokowi mungkin memiliki pandangan sendiri terkait menteri-menteri yang akan bekerja dengannya.
"Kami tidak diikutkan tetapi kami berharap bahwa yang ditunjuk oleh presiden adalah orang-orang yang mempunyai track record yang bagus, dari segi integritas tidak tercela," katanya kepada wartawan, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Baca Juga: Fix!! Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Minggu Pukul 14.30 WIB
Baca Juga: Berat, Tugas Prabowo Berat Jika Bersama Jokowi
Lanjutnya, ia pun berharap Jokowi cermat dalam memilih menteri yang benar-benar bebas dari korupsi.
"Kami berharap bahwa memilih yang betul-betul bersih, integritas yang baik dan profesional di bidangnya yang dia akan kerjakan," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan semua yang ditentukan Jokowi dalam menyusun Kabinet merupakan hak preogratifnya. Namun, jika kedepannya menteri tersebut ada yang terjerat korupsi. Ia mengatakan hal tersebut bukan kesalahan presiden bila tak melibatkan KPK dalam rekam jejak tersebut.
"Itu hak prerogatif Presiden. Bila dimintai kami akan berikan masukan kalau tidak, tidak apa-apa. Bahwa itu saja kami berharap bahwa beliau cukup paham untuk mengetahui mana calon menteri yang mempunyai rekam jejak yang baik atau tidak," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil